DaerahJawa Barat

Mahasiswa FISIP Unsika Tawarkan Inovasi Pengelolaan Sampah dan Budidaya Magot di Kelurahan Palumbonsari

KARAWANG, JabarNet.com – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menunjukkan kepeduliannya terhadap isu lingkungan dengan menyampaikan inovasi pengelolaan sampah di Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025 ini melibatkan perangkat kelurahan seperti Ketua RW, PKK, dan LPM. Mahasiswa tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga menyusun rekomendasi kebijakan berbasis data dan hasil kajian lapangan.

Lurah Palumbonsari, Achmad Rifaldi S.STP., M.M., menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi kontribusi mahasiswa dalam menawarkan solusi terhadap permasalahan sampah yang menjadi salah satu isu utama di wilayahnya.

“Tanggapan saya sangat positif. Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di kampus untuk diterapkan di lapangan, khususnya di Kelurahan Palumbonsari. Ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap permasalahan nyata di masyarakat,” ujar Achmad.

Menurutnya, inovasi seperti budidaya maggot, bank sampah, dan pembuatan paving blok dari limbah plastik yang dipaparkan mahasiswa sangat relevan untuk mengatasi persoalan sampah. Ia menilai budidaya maggot menjadi solusi paling efektif dalam mengurai sampah organik, terutama limbah makanan yang mendominasi komposisi sampah di Indonesia.

“Ke depan, kelurahan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyosialisasikan lebih lanjut mengenai budidaya maggot. Saya sangat mengapresiasi ide-ide inovatif dari adik-adik mahasiswa Unsika ini,” tambahnya.

Salah satu mahasiswa FISIP Unsika, Raisha Azzahra, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas akhir semester, namun memiliki tujuan lebih besar.

“Kami tidak sekadar menyelesaikan tugas, tapi juga ingin mengedukasi masyarakat. Kami melihat persoalan sampah ini sangat mengkhawatirkan dan seharusnya menjadi fokus utama pemerintah daerah serta Dinas Lingkungan Hidup Karawang,” ujarnya.

Raisha menekankan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga butuh kesadaran masyarakat. Ia berharap rekomendasi kebijakan yang mereka sampaikan bisa membuka pikiran semua pihak bahwa mengelola sampah sebenarnya tidak sulit jika ada kemauan bersama.

Apresiasi juga datang dari Ketua RW 08 Kelurahan Palumbonsari, Sodik Sodikin. Ia mengaku terbantu dengan sosialisasi ini dan berharap inovasi yang ditawarkan bisa segera ditindaklanjuti.

“Kami para ketua RW sangat menunggu inovasi seperti ini, agar saat menyampaikan kepada warga, kami memiliki dasar pengetahuan dan solusi nyata soal penanganan sampah,” katanya.

“Kegiatan ini menunjukkan sinergi positif antara dunia akademik dan masyarakat dalam mencari solusi atas permasalahan lingkungan, khususnya di tingkat kelurahan,”pungkasnya.

Shares:

Related Posts