DaerahRagam

Lawan Budaya Vandalisme, Seniman Graffiti ubah Ruang Publik dengan Hiasan Karya Mural

Laporan : Alif

KARAWANG – Bentuk perlawanan terhadap budaya vandalisme yang dinilai tidak konstruktif, seniman graffiti muda yg tergabung dalam komunitas TNT Crew mengubah ruang publik dengan hiasan karya mural dan graffiti.

Uniknya komunitas ini lebih bertujuan untuk mengubah ruang publik yang terkesan kumuh dan penuh vandalisme demi mengubah sudut pandang  sebuah kota, yang penuh aksi vandalisme atau coretan-coretan tidak karuan.

Ketua komunitas graffiti TNT Crew, Amirul Fahmi, mengatakan, komunitas ini sudah berdiri cukup lama dari tahun 2007 tetapi baru terbentuk nama TNT Crew tahun 2011 lalu.

“Alhamdulillah sampai saat ini banyak penghargaan yang sudah di sabet mulai dari acara lomba/event graffiti lokal maupun nasional. Eksistensi berkarya kami cukup konsisten dari tahun ke tahun,” ucap Fahmi sapaan karibnya, Selasa (13/11/2018).

Berawal dari ide dan gagasan untuk merubah ruang publik yang penuh vandalisme, dirinya mengaku, memulai hobby graffiti awalnya memang iseng aja, sekaligus mencari jati diri di jalanan aja sewaktu duduk di sekolah SMP.

“Dari tahun ke tahun nama komunitas saya mulai di kenal banyak orang, entah dari karya nya di jalanan ataukah dari nakal nya gambarin rumah orang tanpa ijin alias ilegal, gak tau juga sih maklum lah dulu jamannya sekolah masih nyari jati diri. Makin banyak pengalaman yang udah di jalani dari dunia street art/graffiti jalanan,” kata dia.

Dirinya terus merubah image berkarya, lebih ke sillaturahmi dan bersosialisai dengan masyarakat. Serta mengenalkan juga pada masyarakat apa itu street art/ graffiti. Alhasil respon nya sangat baik dari masyarakat.

“Tepat nya akhir oktober kemarin saya sempat meeting bareng anggota TNT Crew, kita cari spot dinding yang kumuh dan kita gambarin dengan karya dengan uang hasil kolektif dari anggota. Untuk karya kami ada di dua titik, yaitu di tuvarep dan dinding stadion singaperbangsa,” ucap Fahmi.

Setelah menyelesaikan karya di Stadion Singaperbangsa, lanjut dia, dua hari kemudia dirinya malah dapet telpon dari salah satu org nomor satu di Kabupaten karawang.

“Dua hari yang lalu Saya terima telepon dari Bupati Karawang, dan setelah itu beliau bilang tolong gambarin pake karya kalian. Tetapi ini bukan project melainkan bentuk kontribusi karya kalian untuk karawang. Wahh seneng dan kaget tentunya, yang sebelumnya mau kolektif malah disuruh gambar,” ujarnya

Setelah itu, dirinya memulai gambar di dinding stadion, respon masyarakat Karawang sangat bagus, dan antusias masyarakat sangat banyak yg ingin sekedar berfoto di karya TNT Crew.

“Tema karya yang di angkat sih bebas, cuma saya lebih ngangkat ke tema abstract modern dari kultur karawang di kolaborasi menjadi modern. Tidak terlalu hard abtract  dan lebih cenderung memainkan warna yang cerah supaya kelihatan lebih fun aja. Intinya ngalir aja kang,” kata Fahmi.

Fahmi berharap kepada pemerintah khususnya dinas terkait, agar lebih memperhatikan lagi dinding-dinding kota yang kumuh dengan penuh vandalisme, jangan malah di cat polos, karna pelaku vandalisme lebih mempunyai ruang ini menjadi Pekerjaan Rumah besar.

“Itu aja sih masukan dari saya.
Semoga saya dan kawan bisa di percaya untuk mengubah sudut-sudut yang kumuh yang ada di sekitaran kota Karawang dengan karya-karya street art, graffiti/mural  komunitas kami,”  pungkasnya.

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *