
KARAWANG, JabarNet.com – Rencana renovasi Stadion Singaperbangsa Karawang yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menimbulkan keresahan di kalangan para pedagang yang selama ini menggantungkan hidup di sekitar area stadion.
Salah seorang pedagang, Beben, mengungkapkan kekecewaannya terhadap rencana pembongkaran lapak yang akan dilakukan oleh pemkab. Menurutnya, para pedagang tidak pernah diajak bermusyawarah sebelum menerima surat instruksi pengosongan tempat.
“Kami para pedagang sudah menempati lokasi tersebut cukup lama, bahkan ada biaya yang kami keluarkan untuk booking tempat dan iuran bulanan. Terus terang, surat pengosongan lapak tanpa musyawarah terlebih dahulu sangat membuat kami resah,” ujar Beben, kamis (19/6).
Ia menambahkan, para pedagang bukanlah pihak yang menolak pembangunan, melainkan hanya ingin kepastian dan keadilan atas nasib mereka pasca penggusuran.
“Kami ini pedagang kecil yang mencari nafkah secara halal. Sebagai bagian dari rakyat Karawang, tentu kami butuh kebijakan pemerintah yang memikirkan masa depan kami. Jangan hanya suruh kami angkat kaki tanpa solusi,” tegasnya.
Para pedagang mengaku akan tetap bertahan di lokasi hingga ada kejelasan relokasi sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap rakyat kecil. Mereka berharap Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, dapat memberikan kebijakan yang manusiawi dan solutif.
“Kami yakin Pak Bupati dan Pemda Karawang sayang terhadap rakyatnya. Kami mohon jangan abaikan unsur kemanusiaan. Pemerintah memang punya kewajiban membangun, tapi juga wajib meningkatkan kesejahteraan warganya,” tambahnya.
Perjuangan para pedagang pun kini mendapatkan dukungan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Cakra yang menyatakan siap mendampingi hingga ada kejelasan soal nasib mereka.
“Alhamdulillah kami mendapat support dari LBH Cakra. Mudah-mudahan kebijakan dari Pak Bupati bisa bijak dan tidak merugikan masyarakat kecil,” tutup Beben.