DaerahJawa Barat

Kembali Terjadi, Oknum Pejabat Arogan Halangi Wartawan Liput Kegiatan RE Akreditasi Puskesmas Rengasdengklok

Iskandar zulkarnaen, Wartawan media Spirit Jabar

Karawang,JabarNet.com– Kembali terjadi, wartawan menjadi objek arogansi oknum pejabat di Kabupaten Karawang. Seorang pejabat salah satu Puskesmas di Utara Karawang, HR (inisial) larang seorang wartawan sebuah media cetak sekaligus online di Karawang meliput kegiatan RE Akreditasi Puskesmas Rengasdengklok, Kamis (3/10/2019).

Dikatakan wartawan media Spirit Jawa Barat Iskandar, HR melarang dirinya meliput dengan alasan kegiatan RE Akreditasi Puskesmas Rengasdengklok, tidak bisa dipublikasikan menurut peraturan yang ada.

“Saat datang untuk meliput, saya terlebih dulu meminta ijin kepada salah satu staff Puskesmas Rengasdengklok, dan mengutarakan maksud untuk mewawancarai Kepala Puskesmas Rengasdengklok setelah kegiatan tersebut selesai. Tetapi belum selesai saya bicara, ia (HR) langsung berkata ke saya bahwa menurut aturan kegiatan tidak bisa diliput dan dipublikasi karena bersifat rahasia, dan saya diminta tidak mengganggu jalannya Akreditasi yang katanya untuk mempersiapkan hal itu seluruh jajaran Puskesmas Rengasdengklok harus rela meninggalkan keluarganya untuk beberapa waktu, dan dengan tegasnya ia berkata ini hidup atau mati Puskesmas Rengasdengklok,” jelasnya.

Bahkan menurut Iskandar, dengan arogannya dan tak jelas maksudnya, HR mengaku dekat dengan pimpinan dan anggota salah satu lembaga masyarakat di Kabupaten Karawang. “Kalau memang rahasia dan tidak boleh di konsumsi publik, dia sebagai pejabat luar Puskesmas Rengasdengklok berada di lokasi itu, memiliki kepentingan apa ?,” tegasnya.

Iskandar pun merasa selama menjalani profesinya sebagai wartawan belum pernah memiliki masalah tentang etika jurnalistik dengan nara sumbernya. “Selama hampir lima tahun melakukan liputan, saya belum pernah mengalami hal ini, belum pernah merasa bermasalah dengan nara sumber baik pejabat di tingkat desa, kecamatan maupun pejabat tingkat Kabupaten,dan saya sudah dua kali liputan akreditasi puskesmas, pertama Puskesmas Telagasari dan Puskesmas Rawamerta. Saat saya melakukan liputan di dua puskesmas itu, tidak ada satu pun pegawainya yang melarang,”pungkasnya.(red)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *