KARAWANG – Kepala SMK PGRI 3 Karawang membantah soal dugaan keterlibatan siswanya dalam aksi konvoi di jalan Raya Batujaya Rengasdengklok yang menelan 2 korban luka akibat kebrutalan siswa pada hari Rabu Tanggal 16 Januari 2019. Menurut dia siswanya pada saat itu sudah ada di rumahnya, Senin (21/02/19).
Saat ditemui di ruangan kerjanya Dedi Supriadi, Kepala SMK PGRI 3 Karawang mengatakan,” adanya aksi konvoi di Jalan Raya Rengasdengklok, Kabupaten Karawang Jawa Barat, Dirinya membantah soal dugaan siswanya terlibat dalam aksi konvoi berdarah tersebut, yang mengakibatkan dua siswa dari salah satu sekolah harus dibawa ke Rumah sakit Proklamasi.
Bahkan iapun sempat menanyakan langsung ke salah satu siswa yang dicurigainya, ternyata pada saat dan sebelum kejadian, siswa tersebut sudah ada di rumahnya, Hal itu disampaikan oleh orang tuanya saat kepala sekolah mendatangi rumah siswa tersebut yang tidak disebutkan nama dan alamat siswanya.
“Hasil klarifikasi dan mencari informasi yang sebenarnya bahwa siswa saya tidak ada yang terlibat dalam konvoi di jalan raya Batujata Rengasdengklok yang sudah menelan korban luka dua orang siswa yang saat itu terjadi, bahkan sayapun sudah menayakan ke salah satu siswa yang sempat di curigai” Kata Dedi, Senin (21/01/19).
Selain itu iapun menjelaskan, pihak sekolah selalu memberikan bimbingan baik secara keagamaan maupun pendekatan secara emosional agar siswa yang ada disekolahnya tidak sungkan sungkan untuk menyampaikan keluhannya baik ke guru sekolah maupun kepadanya selaku kepala sekolah.
“hampir setiap hari kami dari pihak sekolah selalau memberikan bimbingan secara keagamaan maupun secara pendekatan emosional terhadap siswa agar siswa tersebut bila ada permasalahan bisa menyampaikan kepada kami baik di luar sekolah maupun didalam lingkungan sekolah” jelasnya(dmn).