DaerahJawa Barat

Elektabilitas Cellica-Aep 35,5 Persen, RSRC : Paslon Nomor Urut 2 Berpotensi Menang

KARAWANG, JabarNet.com- Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) mengeluarkan hasil survei pada kontestasi Pilkada Karawang  2020 dengan tiga pasangan calon (Paslon). Survei dilakukan terhadap 400 responden dengan metode Multistage Random dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (MoE) 5 persen.

Analisa Survey RSRC Elektabilitas Calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang menjelaskan Pasangan Cellica – Aep memimpin dengan 35,5%, diikuti paslon Ahmad – Yusni dengan 26,3%, dan Yesi – Adly dengan 6,0%.

Direktur Eksekutif RSRC, Khoirul Umam mengatakan meskipun elektabilitas calon tertinggi ini belum  bisa dikatakan dukungan tinggi.

“ meskipun elektabilitas tinggi jangan sampai jumawa terlebih  dahulu, karena tingginya elektabilitas ini harus di konversi dari dukungan yang tinggi dan dukungan itu harus dibawa ke TPS, kemudian di TPS itu di coblos, “ Ucap Khoirul Umam mengingatkan kepada ketua Tim Pemenangan Paslon yang turut hadir saat digelar konprensi Pers, di Hotel Britz Karawang, Senin (30/11/2020).

Menurut Khoirul Umam dukungan tinggi itu belum tentu menjadi hasil suara, jika pendukungnya tidak menggunakan hak suaranya di TPS.

“ Oleh karena itu tentu ini kembali kepada tim sukses masing-masing, kita tidak tahu ternyata dari pasangan calon lain membuat terobosan dalam satu minggu terakhir, bisa jadi ini akan menjadi lompatan elektabilitas, dan tentunya ini menjadi warning bagi semuanya tim, karena kompetisi masih berjalan, karena bisa saja 1 minggu berpotensi  bisa mengubah segalanya,” Jelas Khoirul Umam.

Meski demikian dikatakan Khoirul Umam, dilihat dari basis politik  pemilih setidaknya menunjukan kecenderungan bahwa nomor urut 2 memiliki potensi menang yang lebih besar disusul nomor urut 3.

“kalau misal ini bisa dijadikan referensi, maka kerja-kerja politik di satu minggu terakhir ini menentukan bagaimana nasib  dari masing-masing tim sukses 9 Desember mendatang,” Katanya.

Ditanya apakah ada kemungkinan menurun elektabilitas tinggi paslon tersebut, Khoirul Umam mengatakan justru ada kemungkinan elektabilitas naik.

“ kalau kemungkinan menurun justru malah kemungkinan naik, karena jawaban Tidak Tahu (TT) dan Tidak Jawab (TJ) yang juga belum memilih itu ada komposisi 11 persen dan 20 persen, berarti total hampir 30 persen, nah itu biasanya di Pilkada di DKI,  Jawabarat, Banten itu biasanya di representasikan oleh basis pemilih dari kader dan Simpatisan PKS, oleh karena itu sering terjadi kejutan-kejutan, karena mereka biasanya dalam survey tidak menunjukan identitasnya, itulah kemudian yang perlu diantisipasi, kemudian kalau dicek sekali lagi PKS ada di komposisi calon mana dan ternyata ada di Paslon nomor urut 2, maka kalau misalnya benar frediksi itu, itu representasi dari kelompok masyarakat yang tidak mau menunjukan identitas politiknya, maka kemungkinan akan merangseuk elektabilitas Cellica- Aep, ” Pungkasnya ( Wan)

 

 

 

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *