KARAWANG, JabarNet.com- Viral sebuah video menayangkan seorang perempuan dengan luka bakar, yang disebutkan seorang TKW asal Karawang.
Menanggapi viralnya informasi tersebut, Disnaker Karawang bergerak cepat dan telah melakukan penelusuran identitas dan alamat, diketahui TKW asal Karawang
” Hasil penelusuran identitas dan alamat keluarga PMI yg mengalami penganiayaan di Jeddah Saudi Arabia, hasil komunikasi dengan Kemenlu RI didapat data copy pasport no. C1998677 PMI bernama NURLELA BT. ENDI JUMED tempat tanggal lahir Karawang 16 Maret 1985, teridentifikasi alamat keluarga di karawang,” ungkap Rosmalia, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang, kepada JabarNet.com, minggu (29/9/2024).
Lebih lanjut Rosmalia menyampaikan, hasil
tracking data kependudukan dengan pencocokan nama dan tanggal lahir yang bersangkutan didapat kesesuaian dengan nama yang sama beralamat d Dsn. Sukajaya Rt. 09/02 Desa Kemiri Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang.
” Hasil konfirmasi ke keluarga dengan alamat tersebut, membenarkan bahwa foto yg tertera pada pasport adalah anaknya yg bekerja di jeddah Saudi Arabia 6 tahun yang lalu, pihak keluarga sudah mengetahui bahwa anaknya PMI a.n. Nurlela mengalami musibah penganiayaan hingga penuh luka,” bebernya.
Rosmalia mengatakan, Hasil keterangan yag disampaikan bahwa PMI mengalami penganiayaan itu dilakukan oleh orang tidak dikenal berwarga negara Yaman dan Bangladesh ( informasi trakhir diketahui sebagai pasangan suami istri sering melakukan pemerasan dan penyekapan terhadap pekerja asal Indonesia).
” Sesuai penjelasan Yuli selaku kakak PMI saat dihubungi juga bekerja bareng bahkan tinggal dikontrakan yg sama dengan Nurlela di Saudi Arabia, bahwa mereka bekerja di sekolah sebagai OB dan cleaning service. Sebelum terjadinya penyekapan dan penganiayaan, Nurlela mendapat tawaran kerja serabutan paruh waktu dari temannya sesama PMI dengan tanpa curiga tawaran kerja itu diterima oleh Nurlela, ternyata yang mengajak kerja tersebut juga adalah korban penyekapan dari pasangan warga Bangladesh dan Yaman yg memaksa untuk mencari korban WNI lainya ” terangnya
” Dari tanggal 17 Sep 2024 Nurlela tidak kunjung pulang ke kontrakan, Yuli selaku kakak merasa curiga hingga akhirnya melaporkan adiknya yg hilang ke KJRI Jeddah. Pada hari kamis malam tanggal 26 September 2024 PMI Nurlela dapat kabur dan melarikan diri dari rumah penyekapan dan kemudian minta tolong untuk diantar ke tempat kontrakannya,” tambahny.
Lalau, Jumat pagi tanggal 27 Sep 2024 dengan diantar kakaknya, Nurlela mendatangi KJRI Jeddah agar didampingi melaporkan kepihak kepolisian sekaligus guna mendapat perawatan di Rumah sakit. Informasi terakhir bahwa kedua pelaku penyekapan dan penganiaya telah diamankan pihak kepolisian Arab Saudi.
” Saat ini kondisi Nurlela sudah membaik bahkan sudah diizinkan pulang ke kontrakan, InsyaAllah tim disnakertrans Karawang bekerja cepat dan maksimal,” pungkasnya.