DaerahJawa Barat

Diarea Lahan 6,4 Hektare , DLH Karawang Berikan Eduwisata Pengenalan Hutan Kota dan Cara Pengolahan Pupuk Kompos Organik Kepada Sekolah Adiwiyata

KARAWANG, JabarNet.com– Hutan Kota dengan luas 6,4 hektar yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang sekitar 5 tahun lalu keberadaannya kini sudah mulai dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang untuk eduwisata kepada sekolah yang memiliki program adiwiyata.

Diketahui hutan kota yang dimiliki Pemkab Karawang terletak di jalan Nagasari Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang terdapat 70 jenis tanaman telah tumbuh diarea tersebut.

Bahkan hutan kota telah berubah nama menjadi Ruang Terbuka Hijau Keanekaragaman Hayati (RTH KEHATI).

Dengan potensi yang ada di hutan kota, DLH Karawang memperkenalkannya kepada siswa sekolah dan memberikan edukasi cara pembuatan pupuk Kompos organik.

Misalnya hari ini kamis 19 Desember 2024, DLH Karawang menerima kunjungan dari Sekolah SMAN 1Rawamerta yang diikuti 35 siswa beserta 5 guru dalam agenda eduwisata hutan kota.

Dalam materi yang disampaikan oleh pemateri DLH Karawang para siswa mendapat pengalaman belajar yang signifikan, seperti memperluas pengetahuan, mengasah keterampilan, atau meningkatkan pemahaman tentang lingkungan sekitar.

“Agenda ini sebetulnya sudah ketiga kali kita lakukan kegiatan edukasi untuk anak-anak sekolah, terutama dalam rangka kolaborasi dengan program adiwiyata, jadi siswa kita hadirkan kesini untuk mengenalkan keberadaan hutan kota, karena masih ada yang belum tahu hutan kota,” ungkap Dede Pramiadi Kepala Bidang PPKH (Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati) pada DLH Kabupaten Karawang, Kamis 19 Desember 2024.

Selain itu dikatakan Dede, DLH Karawang memberikan edukasi tentang pengolahan sampah organik bersumber dari daun-daun kering yang ada dihutan kota.

“Dan itu nantinya bisa diaplikasikan disekolah, sampah daun keringkan selama ini kan dibakar, nah sekarang kita minta untuk dijadikan kompos, kemudian setelah jadi kompos nantinya dijadikan persemaian,”terangnya.

“Lalu bibit tanamannya dipakai untuk penanaman sendiri disekolahnya,”tambahnya.

Dede mengatakan, kedepan DLH Karawang menargetkan hutan kota menjadi Destinasi wisata edukasi bagi sekolah yang ada di Kabupaten Karawang.

“Mudah-mudahan program ini bisa dijalankan secara berkelanjutan, karena ternyata respon para siswa ini sangat luar biasa, karena edukasinya bukan hanya sebatas itu tetapi kita juga perkenalkan berbagai jenis tanaman yang ada disini dan manfaat-manfaatnya, harapan kita adik-adik sekolah ini lebih tertarik lagi kepada pelestarian lingkungan hidup,”tutupnya.

Sementara Neneng Salmiah Ketua program adiwiyata SMAN 1 Rawamerta menyampaikan, pihaknya dengan siswa didik berkunjung kehutan kota ingin belajar mengenai cara pengolahan pupuk kompos dan pembibitan.

“Ini nantinya akan diterapkan disekolah, karena sekolah kami Sekolah Adiwiyata,”ungkap Neneng.

Sejauh ini dikatakan Neneng, Sekolahnya telah mengelola sampah organik dari sisa-sisa makanan dikantin berupa sampah dari cangkang telur diolah menjadi pupuk.

“Namun sampah dari dedaunan belum kami olah yang biasanya dibakar, nah dengan ada edukasi ini dari DLH kami mendapatkan wawasan cara membuat pupuk kompos organik dan pembibitan cara budidaya tanaman,”katanya.

Neneng berharap, dari ilmu yang didapatkan dari esukasi hari ini bisa diterapkan oleh siswa secara konsisten dilakukan disekolah atau dirumah masing-masing.

Shares:

Related Posts