DaerahJawa Barat

Bupati Cellica Dinyatakan Sembuh, Selanjutnya Akan Lakukan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Karawang, JabarNet.com – Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana menjadi pasien positif Covid-19 pertama di Karawang yang telah dinyatakan sembuh. Setelah sebelumnyaa dilakukan test swab kedua di Balitbangkes Kemenkes RI mendapatkan hasil negatif.

Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran COVID-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana mengatakan bahwa Bupati saat ini telah bisa kembali pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan di RSUD Karawang selama kurang lebih 20 hari.

“Meski telah dinyatakan sembuh, namun Bupati Karawang diharuskan untuk melakukan isolasi lanjutan di rumah selama 14 hari sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI,” kata dr Fitra.

Dijelaskan dr. Fitra, tak hanya hasil swab yang negatif, namun hasil cek darah serta rontgen Bupati juga baik.

Sementara, 4 pasien lainnya yang telah melakukan uji swab ke dua masih menunggu hasil dari Balitbangkes Kemenkes RI.

“Masih menunggu yang lainnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera keluar dan pasti kami langsung informasikan ke masyarakat,” kata dr. Fitra.

Sementara sejauh ini, tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona di Kabupaten Karawang untuk hari Senin 13 April 2020. Sebelumnya, sempat beredar kabar adanya kasus positif Covid-19, seorang balita berusia 1 tahun, namun setelah melakukan tes rapid ulang, balita tersebut dipastikan tidak terinfeksi Covid-19.

“Proses pemeriksaan menggunakan alat rapid tes dua kali di RS Paru Jatisari, Senin 13 April 2020,” terangnya.

Lebih lanjut dr. Fitra mengatakan, kedua orangtua balita tersebut juga sudah mrlakukan rapid test dan mendapatkan hasil negatif.

“Namun karena mrlihat kondisi balita itu pihak RS Paru belum memperbolehkan pulang,” katanya.

Tidak jauu berbeda dijelaskan Direktur RS Paru Jatisari, dr. Anisa, ia mengatakan bahwa balita tersebut dibawa ke RS Paru pada Minggu, 12 April sore dari RS Mitra Family Karawang, dengan dugaan terinfeksi Covid-19 namun setelah dicek ulang ternyata hasilnya negatif.
Meski demikian, balita itu tetap mendapatkan perawatan di RS. Paru karena masih demam.

“Tapi demamnya sudah menurun. Kami tak memperbolehkan pulang dulu karena harus mendapat perawatan,” katanya.

Ditambahkan dr. Anisa juga menegaskan bahwa perawatan balita tersebut gratis di RS. Paru.

“Kita gratiskan,” tandasnya. (Wan)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *