Karawang, JabarNet.com-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang akan di ikuti juga oleh Karawang, tinggal menunggu waktu tahapan saja. Ketersediaan anggaran yang bersumber dari hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah teralokasikan kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Karawang.
Kendati begitu, sampai saat ini belum ada satu pun pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah deal, siapa akan berpasangan dengan siapa. Walau begitu, secara personal. Beberapa figur sudah menyatakan diri siap maju dalam kontestasi politik 5 Tahunan ini.
Begitu pun dari jalur independen atau jalur perseorangan. Figur yang sempat mewarnai dan ikut bertarung pada Pilkada 2015 lalu dari jalur independen, H. Asep Agustian, SH. MH, kembali menyatakan siap maju di jalur yang sama.
“Kenapa tidak untuk maju? Dulu saja yang merupakan pengalaman pertama dengan persiapan seadanya saja saya bisa maju. Apa lagi sekarang, sudah ada bekal pengalaman. Begitu pun dengan kesiapan administrasi, tentu sudah saya persiapkan juga.”, Ucapnya.
Lalu saat di singgung, kenapa tidak tertarik dengan jalur Partai Politik (Parpol). Pengacara yang sudah berpengalaman di jalur profesi sebagai advokat ini mengatakan.
“Ngapain harus melalui jalur Parpol? Ribed lah, terlalu banyak mekanisme yang di buat. Segala ada proses penjaringan, fit and propertest lah, belum lagi persoalan mahar dan lain sebagainya.”, Tegasnya.
“Emang kita ini nyalon Kepala Daerah mau cari untung? Kan bukan, tujuannya pengabdian terhadap masyarakat. Ya kalau sejak awal sudah ada mahar – maharan segala, sudah dapat di pastikan, ketika menjabat pun berorientasi mengembalikan modal, bahkan mungkin berpikir cari untung.”, Sindirnya.
“Buktinya sudah banyak tuh Kepala Daerah yang di tangkepin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gara – gara tertangkap tangan sedang transaksi korupsi dalam bentuk fee proyek, perizinan, jual beli jabatan dan lain sebagainya.”, Ungkapnya.
“Lalu sekarang saya tanya, bagaimana tingkat kepuasan masyarakat Karawang atas hasil Pilkada 2015 lalu? Sudah kah puas dengan kepemimpinan Cellica – Jimmy? Yang ada bukan puas, tapi rakyat malah terus di pertontonkan disharmonisasi keduanya.”, Tanyanya.
“Belum lagi soal pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dulu Tahun Anggaran sebelumnya selalu Silpa dan Silpa terus, eh sekarang ribut masalah defisit.”, Singgungnya.
“Saya yakin masyarakat Karawang sudah pada pinter dan cerdas dalam menentukan pilihan politiknya ke depan. Apa pun dan bagaimana pun, saya tetap maju menggunakan jalur independen. Urusan menang kalah, itu soal nanti, yang penting tarung dulu.”, Tutupnya.(red)