BANDUNG, – Fenomena pemilik media sebagai pemilik partai sudah menjadi rahasiah umum dalam masa pemilu serentak tahun 2019 ini, menanggapi hal tersebut Dewan Pers menggelar Workshop Peliputan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, hal tersebut dimaksudkan agar hak publik tidak di rampas oleh kepentingan pribadi dan kelompok.
Pemilu serentak 2019 sudah didepan mata, iklan dan pemberitaan tentang partai politik, Caleg, Capres dan Cawapres sudah bermunculan baik di media maupun diruang publik, namun sayangnya, pemberitaan saat ini lebih tertuju kepada Capres dan Cawapres saja.
“Selain itu tidak banyak memberitakan informasi calon legislatif yang akan duduk di parlemen, akibatnya banyak warga yang apatis belum mengetahui calon wakil rakyat yang akan mereka pilih,” ucap Ketua Dewan Pres Yosep Adi Prasetio mengatakan dalam sambutannya di acara Workshop peliputan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 di Bandung, Rabu (27/3/19).
Selain itu, Yosep juga mengatakan, permasalaha pers dan media dalam masa pemilu 2019 saat ini banyak pemilik media yang juga merupakan peminpin partai serta adanya wartawannya yang menjadi joki politik dan tim sukses para calon, membuat media atau pres tidak bisa memberikan informasi untuk memenuhi kepentingan publik.
Saat ini seharusnya pres dan media mampu memberikan berita yang bisa mendidik para pemilih untuk menentukan pilihannya, untuk itu dalam mensukseskan pemilu 2019 dewan pres saat ini tengan mengadakan Workshop peliputan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019, agar sedikitnya bisa memberikan masukan yang bermanfaat bagi insan pres saat ini.
Agar produk pres atau media tidak hanya sekedar memberikan informasi tapi mampu mencerhakan serta medidik warga untuk menetukan pilihan calon wakil rakyat yang tepat dalam mewakili suaranya,”pungkasnya(sfl).