Karawang, JabarNet – Sejak menghitamnya air sungai di Citarum yang melintasi Kota Karawang beberapa waktu lalu, memunculkan pandangan di sejumlah Kalangan masyarakat Kabupaten Karawang. Pasalnya, bukan saja menjadi hitam pekat berbau kimia, dampak lebih parah juga terjadi terhadap ekosistem di sungai itu, terlihat berbagai jenis ikan mati mengambang.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang Acep Jamhuri angkat bicara, Kepada JabarNet.com dikantornya, Senin (03/08/20) mengaku bukan hanya merasa kesal dengan kondisi air citarum seperti itu, tapi juga menduga adanya kejahatan lingkungan yang dilakukan pihak tertentu, sehingga mencemari sungai.
Tak hanya itu, Sekda meminta pada penegak hukum agar menindak tegas pihak yang dengan sengaja membuang limbah, sampai air sungai tercemar dan merusak ekosistem disana.( Baca Juga: Sungai Citarum di Karawang Sekarang Menghitam, Kenapa? Begini Kata Kadis LHK )
“Kondisi air citarum menghitam ini harus dicari sumbernya, jika ditemukan ada dugaan kejahatan lingkungan itu dilakukan oknum perusahaan, maka harus ditindak dan dilaporkan, hingga dilakukan penutupan perusahaan pembuah limbah ke citarum,” ujar Sekda.
Lebih lanjut Sekda Acep juga menyoroti kinerja unit kerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang, karena terbentuknya unit itu berbasis anggaran yang diberikan Pemkab Karawang.
“Patroli Citarum bagaimana kerjanya, kan ada anggarannya, dan itu harus efisen dan efektif, harus jelas out putnya, dari anggarannya yang disediakan itu yah hasilnya harus jelas, bisa dirasakan masyarakat, bukan hanya diserap begitu aja,” kata Sekda.
Sekda meminta kepada unit kerja patroli air di Citarum, dapat memperlihatkan kinerjanya, dan berani melaporkan jika ada temuan yang terindikasi mencemari sungai, termasuk pengawasan terhadap perusahaan.
“Kasihan masyarakat yang menjadi korban, patroli air harus efektif dan harus ada keberanian melaporkan jika terjadi seperti halnya sekarang ini citarum menghitam, yah harus ditindaklajut, jangan hanya ada anggaran tapi kinerja tidak efektif,” tandasnya. (Wan)