DaerahJawa Barat

Prof, Dr. Sri Mulyani, AK, Ca, Terpilih Sebagai Rektor Perempuan Pertama di UNSIKA

Karawang, JabarNet.com – Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., Ca. terpilih menjadi rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).Terpilihnya Prof. Sri Mulyani merupakan perempuan pertama yang berhasil menjadi rektor di Kabupaten Karawang.

Menurut informasi yg berhasil dihimpun JabarNet.com dalam pemilihan Rektor Unsika, Prof. Sri mendapatkan suara dominan, yaitu sebanyak 35 suara, sementara disusul 2 kompetitornya, Dr Sulistio Purnomo Sidik 13 suara dan Dr Didin Wahidin, M. Pd yang hanya meraih 3 suara.

Maka atas hasil pemilihan itu, Senat Unsika melalui Sidang Pleno Tertutup, kemudian menetapkan Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., Ca. sebagai Rektor Unsika terpilih Periode 2020-2024. Selain menetapkan calon rektor terpilih, Senat Unsika mengirimkan berkas laporan berita acara pemilihan rektor Unsika kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Pemilihan rektor secara virtual, dipilih sebagai alternatif paling tepat melaksanakan demokrasi kampus di tengah pandemi Covid 19. Ini pilihan terbaik sesuai dengan anjuran dari Kemendikbud untuk melaksanakan Pilrek dengan menggunakan e-voting (pemilihan elektronik), alhamdulillah hasilnya pemilihan berjalan lancar dan sangat baik. Semua kawan-kawan anggota senat Unsika dapat hadir secara online,” kata Ketua Komisi A Bidang Akademik Senat Unsika, Dr. Eka Yusup, saat ditanya awak mediabuasai menunaikan hak pilihnya.

Lebih lanjut Eka menjelaskan menjelaskan, pemilihan rektor di Unsika dilakukan dua tahap. Pada pemilihan tahap 1 dilakukan pada hari, Senin 16 Maret 2020 lalu, dan diikuti oleh lima Bakal Calon (Balon) Rektor di antaranya, 1. Dr. Didin Wahidin, M,Pd (mantan Direktur Belmawa Dikti Kemendikbud), 2. Prof. Dr. H. Munir., M.IT (Dekan Fasilkom Unsika/Mantan Direktur TIK UPI Bandung), 3. Prof. Dr. Mas Yedi Sumaryadi, MS (Universitas Jenderal Soedirman), 4. Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA (Universitas Padjadjaran), dan 5. Dr. Sulistio Purnomo Sidik (Wakil Rektor 1 Unsika).

Pada pemilihan tahap pertama diambil tiga Balon yang mendapatkan suara tertinggi dan dinyatakan lolos sebagai calon Raktor Unsika, adapun ke tiga calon tersebut adalah Dr. Sulistio Purnomo Sidik mendapatkan 10 suara, Prof. Sri Mulyani, Ak., CA 9 suara dan Dr. Didin Wahidin, M.Pd 7 suara.

“Ketiga Balon yang lolos di pemilihan tahap 1 itulah yang kemudian maju pada pemilihan tahap 2 atau pemilihan akhir pada Kamis 16 April kemarin,” jelas Eka.

“Bedanya, pada pemilihan rektor tahap 1 belum ada suara tambahan dari Kemendikbud. Jadi total suara yang masuk pada pemilihan tahap 1 itu murni suara internal dari seluruh anggota Senat Unsika yang berjumlah 33 orang. Tapi, pada pemilihan tahap 2, sudah ada suara tambahan dari kemendikbud sebanyak 18 suara. Jadi komposisinya 65% suara dari anggota senat Unsika (33 suara) dan 35% (18 suara) dari Kemendikbud. Memang komposisi raihan suara yang mengacu kepada aturan dari Kemendikbud seperti itu,” timpal Eka.

Di lain kesempatan saat diwawancara JabarNet melalui sambungan telepon celluler, Jumat (17/04/20), Rektor Unsika terpilih, Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., Ca. menyampaikan apresiasi sedalam-dalamnya atas terpilihnya ia menjadi Rektor Unsika Periode 2020-2024. Dalam kesempatan itu juga ia mengcucapkan terima kasih kepada Rektor Unsika periode sebelumnya Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi.

“Pak Rektor Prof Zarkasyi itu yang meletakan pondasi organisasi Unsika ketika status Unsika berubah menjadi PTN dengan mekanisme Satker (Satuan Kerja-red) dari Kemendikbud,” ujar prof. Sry

“Saya juga mengapresiasi dedikasi dan perjuangan Pak Rektor sebelumnya, juga kepada semua Anggota Senat Unsika, dan seluruh Panitia Pilrek Unsika yang sudah dengan totalitasnya menyelenggarakan agenda pemilihan, sehingga semuanya berjalan kondusif, lancar dan memegang teguh semangat dan prinsip demokratis,” timpalnya lagi.

Lebih lanjut Prof. Sri,terpilihnya dirinya sebagai Rektor baru Unsika, memiliki tekad akan melakukan transformasi, Unsika sebagai kampus PTN baru di Jawabarat yang mampu bersaing baik di tingkat nasional dan regional.

“Seperti yang disampaikan dalam pemaparan visi misi menjelang pemilihan tahap 1, bahwa salah satu strategi yang akan dilakukan dalam pengembangan implementasi merdeka belajar atau kampus merdeka sejalan dengan tag line FIGUR, yaitu Financial Independence Innovation, Good University Governance, Unity in Diversity and Respect Herritage. Point-point penting inilah yang akan saya jalankan sesuai dengan apa yang disampaikan di hadapan seluruh Anggota Senat Unsika ketika penyampaian visi misi sebulan yang lalu. Point-point inilah yang menjadi PR besar saya untuk Unsika sekaligus mempercepat perubahan status Unsika menjadi PTN BLU (Badan Layan Umum),” tegasnya. (wan/rls)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *