Karawang

Kondisi Hutan Kota Tak Terawat, Anggaran 3,7 Miliar Mubazir

Foto Hutan Kota 

KARAWANG – Hutan kota salah satu terobosan Pemkab Karawang yang bekerjasama dengan pengelola Kawasan KIIC, berharap untuk lebih meringankan tingkat polusi udara dan dapat sekaligus menjadikan salah satu penghijauan di kota Karawang terlihat kurang terpelihara dengan baik.

Namun, hal tersebut terlihat berbading terbalik, harapan Bupati Karawang Hj. Cellica Nurrachadianna pada saat meresmikan Hutan Kota Karawang pada tanggal 16 September 2017 lalu agar Hutan Kota Karawang dapat terus dirawat, dijaga dan dipelihara dengan baik sehingga bermanfaat bagi masyarakat Karawang nampaknya hanya tinggal harapan.

Keberadaan hutan kota Karawang yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Tanjungpura tersebut, yang dibangun diatas lahan seluas 3,5 hektare. Dengan 1.076 pohon yang terdiri dari tanaman hutan konservasi dan tanaman buah sebanyak 798 pohon dari 87 jenis tanaman hutan dan 278 dari 17 jenis tanaman buah.

Awalnya diharapkan dapat memberikan manfaat positif terhadap kualitas lingkungan dalam kehidupan masyarakat. Juga untuk perbaikan lingkungan hidup dan memiliki fungsi sebagai eko wisata bagi penduduk sekitar.

Namun harapan hanya tinggal harapan, dari pantauan kutipan.co.id terkini, kondisi Hutan Kota tersebut jutru nampak terbengkalai dan tidak terawat sejak diresmikan hampir dua tahun yang lalu. Sampah berserakan, pepohonan yang mati dan mengering bersaing dengan rumput ilalang, dan prasasti simbol peresmian yang dibiarkan kusam tak terawat.

Sebut saja Nandang (30 thn), salah seorang warga masyarakat Karawang yang ditemui kutipan.co.id sedang memancing di lokasi Hutan Kota Karawang ini mengaku kecewa dan heran dengan keberadaan hutan kota tersebut yang seolah dibiarkan begitu saja.

Padahal seperti yang ia ketahui dari pemberitaan di media, Bupati Karawang akan membangun Hutan Kota menjadi ruang komersial bagi masyarakat Karawang.

“Saya sih sempat dengar Hutan Kota ini akan dijadikan kawasan untuk penghijauan juga tempat komersial bagi masyarakat Karawang, ada tempat parkir, pusat jajanan dan makanan, tempat ibadah, danau buatan serta tempat pertunjukan, tapi sejak diresmikan sampai hari ini belum keliatan adanya pembangunan,” ungkap Nandang yang ditemui sedang asik memancing di danau buatan Hutan Kota bersama rekannya.

Keluhan senada diungkapkan Iwan (35 thn) warga Karawang yang bekerja di sebuah perusahan di Kawasan KIIC Karawang ini pun menuturkan rasa.

kecewanya ketika melihat tidak ada perubahan dan perhatian serius pemerintah terhadap pembangunan dan pemeliharaan Hutan Kota.

Padahal menurutnya Pembangunan hutan kota tersebut mendapat sambutan baik dan sebagai bagian dari keingian warga masyarakat Karawang, untuk mendapatkan udara sejuk di tengah teriknya cuaca Karawang dan sarana rekreasi keluarga ketika sedang libur bekerja.

“Sayang sekali ya dibiarkan tidak terawat, padahal bisa buat edukasi juga ke anak-anak dan tempat rekreasi menikmati hutan kota. Tapi ya mau bagaimana lagi,” kata dia.

Sementara itu ketika di konfirmasi oleh salah satu rekan media, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang , Hanafi mengatakan terkait pembangunan hutan kota ia mengaku tidak tahu.

Dikatakan Hanafi, ia masuk ke Dinas Pertanian pada pertengahan tahun 2017 dan semenjak tahun 2017 itu pula bidang kehutanan sudah bubar dan kewenangannya sudah diambil propinsi.

“Saya tidak tahu masuk ke dinas apa gitu, mungkin dinas kehutanan dan adanya di Bandung. Kalau di Karawang kayaknya gak ada,”kata Hanafi.

Menurut Hanafi dulu memang nama dinasnya adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang, Namun sekarang namanya cukup Dinas Pertanian.

“Kehutanannya sudah diambil propinsi, termasuk orang-orangnya juga pindah ke propinsi dari kabid, kasi dan staf nya, semua pindah ke propinsi,”pungkasnya(joe)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *