
KARAWANG, JabarNet.com– Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kabupaten Karawang menjadi ajang refleksi mendalam bagi insan pers. Dalam acara puncak yang digelar di Aula Husni Hamid, Rabu malam (28/5/2025).
Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat mengungkap sejumlah persoalan yang kini membelit dunia jurnalistik di Indonesia.
Menurut Hilman, ekosistem pers saat ini tengah menghadapi tekanan dari berbagai arah—mulai dari regulasi yang makin ketat, kondisi bisnis media yang kian terpuruk, hingga menurunnya minat generasi muda terhadap profesi wartawan.
“Sekarang, regulasi semakin padat dan membatasi ruang kerja wartawan. Ini jadi tantangan bagi mereka yang ingin tetap independen,” ujarnya.
Kondisi bisnis media pun tak kalah memprihatinkan. Hilman mencatat, dalam dua bulan terakhir saja, sekitar 400 hingga 500 wartawan dari media besar harus terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Ini angka yang serius. Kita harus buka mata, ekosistem media sedang tidak sehat,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa semakin banyak lulusan perguruan tinggi yang lebih memilih menjadi konten kreator daripada wartawan.
“Karena jadi konten kreator lebih bebas dan bisa langsung menghasilkan. Ini tantangan kita di dunia jurnalistik,” katanya.
Dalam hal organisasi, Hilman menyoroti menjamurnya organisasi wartawan yang tidak jelas arah dan fungsinya. Ia menilai kondisi ini mengaburkan makna profesi wartawan itu sendiri.
“Dulu, tanpa kartu PWI, wartawan tidak diakui. Sekarang, siapa pun bisa mengaku wartawan tanpa ada standar jelas,” ungkapnya.
Hilman juga mendorong pentingnya peningkatan profesionalisme wartawan melalui pelatihan, uji kompetensi, dan etika kerja jurnalistik yang kuat.
“Menulis saja tidak cukup. Wartawan harus bisa memilah kebenaran, menjaga akurasi, dan bertanggung jawab atas dampak informasi,” tambahnya.
Ketua PWI Karawang, Nila Kusuma, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan digitalisasi dan dominasi media sosial turut memengaruhi stabilitas dunia pers.
“PHK massal jadi salah satu dampak yang kita rasakan. Tapi di Karawang, kami masih bisa menjaga sinergi dengan pemerintah dan sektor swasta,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas jurnalistik, PWI Karawang bersama Pemkab Karawang mendorong pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Kami wajibkan anggota PWI Karawang ikut UKW, bahkan sampai ke tingkat utama,” kata Nila.
Dalam momen ini, PWI Karawang juga secara resmi meluncurkan Akademi Jurnalistik sebagai ruang baru bagi jurnalis dan humas untuk meningkatkan kapasitas di era media yang terus berubah.