KARAWANG, – Proyek pemugaran tanah untuk pembanguan drainase yang di kerjakan oleh pihak manajemen Trampoline kini terus menuai konflik bagi warga Dusun ulekan Desa Sukahararja Kecamatan Telukjambe Timur Karawang.
Padahal menurut keterangan perwakilan manajemen Trampoline yang juga sebagai warga Dusun Ulekan Omin Lesmana yang Akrab di sapa Kang Boma menyatakan kejadian tersebut tidak seperti yang di banyangkan atau yang ramai di bincangkan di media.
“Awal mulanya semenjak ada bahasa dari masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan saluran drainase yang dulu kebajiran meminta bantuan ke saya untuk bisa membantu memperbaiki saluran drainase tersebut.
Kemudian, saya atas nama masyarakat waktu itu meminta ke RW ketika ada pengajuan di masyarakat coba di bikin pengajuan proposal ke tingkat desa, biarkan kalau ke perusahaan saya yang akan bicara,”ucap Omin Lesmana yang akrab di sapa Kang Boma mengatakan kepada kutipan.co.id saat ditemui dikediamannya Sabtu (25/5/19) sore.
Kang Boma mengatakan, sebenarnya drainase itu untuk kepentingan masyarakat, bukan semata-mata kepentingan dari Manajemen Trampoline, sedangkan masalah perizinan kan tanggung jawab pihak Galuh Mas sendiri.
“Untuk manajemen trampoline di area Galuh sendiri posisinya hanya mengontrak, ya tentunya masalah kebijakan terkait izinnya itu menjadi hak galuh mas sendiri dong, bukan hak trampoline lagi.
Nah, sekarang sudah terjadi pembangunan drainase untuk kepentingan masyarakat, yang diizinkan oleh pihak galuh, malah di ramekan seperti ini kok, lucu lah, kita selaku masyarakat sukaharja seharusnya bisa bareng-bareng untuk mendukung, apa yang menjadi keluhan masyarakat kita salurkan dan kita penuhi, bukan di jadikan suatu ajang politik untuk pesta pilkades nanti, saya tidak berharap seperti itu,”ujar Kang Boma.
Kang Boma juga mengatakan, yu, kita bareng-bareng, bagi masyarakat dusun Uleka, khususnya, umumnya masyarakat Desa Sukaharja, untuk fasilitasi keinginan masyarakat, supaya masyarakat merasa nyaman, jangan sampai masyarakat mersa teritimidasi dan tertekan dengan adanya aktivitas pembangunan di lingkungan.
Akibat gejolak sekelompok masyarakat yang tidak mendukung proyek ini, sekarang proyek pembanguan drainase itu sudah di berhentikan sementara atas intruksi Kades Sukaharja dan Galuh Mas, untuk di musyawarahkan kembali, karena untuk menjaga harmonisasi dilingkungan saat ini, agar jangan sampai terjadi kekacauan atau keributan di masyarakat..
“Jika nanti terjadi musyawarah, kalau saya secara pribadi perwakilan dari manajemen Trampoline dan masyarakat akan menyampaikan dengan apa adanya, tidak akan mengada-ada dan tidak merekayasa dalam tindakan atau bahasa, sesuai dengan keinginan masyarakat yang terkena dampak banjir,”timpal Kang Boma.
Lanjut Kang Boma, waktu itu dulu ada sebagian warga yang namanya Aji, Asid dan Dani sempat kebanjiran, karena rumahnya berdekatan dengan saluran drainase tersebut, lalu mereka mengeluhkan ke saya, kan mereka tahu saya orang perwakilan manajemen Trampoline.
Mereka mengeluhkan minta bantuan bisa tidak di perbatasan tanah masyarakat dan Galuh Mas di perbaiki dan betulkan drainasenya, lalu saya bilang, insa allah saya akan usahakan, dengan catatan bikin pengajuan proposal ke desa, supaya di perkuat oleh Desa, maksudnya seperti itu, lalu saya ngomong ke manajemen Trampoline minta di bikin saluran air di sana, ya allhamdullah sekarang terealisasikan.
Padahal yang mengeluhkan dan yang meramaikan saat ini adalah warga yang jauh dari sekitar drainase tersebut, baik dari perbatasan tanah Galuh dan masyarakat, kalau warga sekitar malahan mendukung, karena kita bikin saluran air, kalau tidak ada tempat pembuangan langsung gimana air itu bisa berjalan.
Harapan saya ada kebersamaan di lingkungan terutama di masyaratkat Ulekan, yu, kita bareng-bareng bantu apa yang menjdi keinginan masyarakat, jangan sampai ada suatu tindakan untuk kepentingan buat masyarakat malah di permasalahkan,”pungkasnya(wan/red).