Karawang – Ribuan Hektar tanaman padi di Kabupaten Karawang terancam kekeringan akibat kurangnya Pasokan Air dari PJT2 waduk Jatiluhur, kekeringan tersebut berdampak pada tanaman padi yang terancam mati dan gagal panen.
“Menurut data saat ini yang menjadi potensi kekeringan lahan sawah yang ada di kabupaten Karawang baru tercatat sekitar 1400 Hektar, kemungkinan hasil panen saat ini kurang memuaskan bagi para petani,” ujar Wawan Kuswandi Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang saat ditemui diruangan kepada Kutipan.co.id rabu siang(19/9/3018).
“Selain itu untuk lahan sawah yang berpotensi kekeringan saat ini yaitu di wilayah Kecamatan Pakisjaya sekitar 1000 hektar, Kecamatan Kutawaluya sekitar 50 hektar, Kecamatan Pakisjaya sekitar 150 hektar, Kecamatan Pedes sekitar 100 hektar dari empat kecamatan tersebut mulai parah terhitung selama dua minggu ini dan semuanya pasca panen raya semua,” kata Wawan.
Ia pun menjelaskan, saat ini segala upaya sudah di tempuh untuk menanggulangi kekeringan tanaman padi.
Salah satunya dengan melakukan pembagian pompanisasi ke petani yang sudah rutin dilakukan dalam tiap tahunnya, namun dikarnakan musim kemarau yang berkepanjangan dan lahan yang berpotesi kekeringan itu posisinya jauh dengan irigasi, jadi belum bisa menyelesaikan permasalahan kekeringan itu.
Wawan juga mengatakan, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang memberikan himbauan kepada para petani yang lahan sawahnya berpotensi kekurangan pasokan air agar menanam tanaman palawija atau padi gowah yang tanamannya tidak memakai kebutuhan air yang terlalu banyak. (Joe)
1.400 Hektar Sawah di Kabupaten Karawang Terancam Kekeringan, Ini yg dilakukan Dinas Pertanian
“Jelas saat musim kemarau ini para petani khususnya petani yang menanam padi hasil panennya bisa dikatakan kurang beruntung misalnya dalam satu hektar petani hanya bisa mendapatkan hasil penen 5 sampai dengan 6,5 ton saja, sedangkan untuk kondisi normal petani bisa mendapatkan hasil panen 7 sampai 8 ton dalam satu hektarnya,”
Shares: