SUKABUMI, – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi rencananya akan mendatangkan Tim Apprasial (penaksiran) lahan. Hal ini berkaitan, dengan Rencana perluasan lahan untuk kebutuhan pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cikundul Kota Sukabumi.
” Tim Appraisal, akan menghitung berapa luas lahan dan aset di atas lahan itu. Itu nanti yang dijadikan dasar penawaran kepada pemilik,” kata kepala DLH Adil Budiman kepada Wartawan disela kegiatan Rapat di salah satu hotel di Jalan Siliwangi, Kamis(1/8).
Menurutnya, saat ini dinas yang dikelolanya membutuhkan lahan mencapai 30 hektare. Lokasinya bersebelahan dengan lokasi TPSA. Lahan tersebut milik swasta yang di atasnya terdapat peternakan ayam.
“ Mengenai Anggarannya, kita juga belum tau karena masih menunggu penghitungan appraisal,” aku Adil.
Adil tak menampik, dirinya memperkirakan pengadaan lahan tersebut tidak bisa selesai tahun 2019 ini. Lantaran, waktu yang semakin mepet.
“ mengingat tahun ini waktunya sudah mepet. Dimungkinkan lahan dibeli secara bertahap. Mungkin dua kali pembayaran”katanya.
Menurutnya, kebutuhan lahan untuk penampungan sampah sangat mendesak. Jika tidak dilakukan perluasan, maka sampah tidak akan tertampung. Pasalnya, lahan yang ada saat ini hanya cukup untuk beberapa bulan ke depan.
“ saat ini, salah satu solusi terdekat, lahan yang sudah mati diisi lagi,” katanya.
Namun demikian, lanjut Adil, pihaknya juga kedatangan dari Kemen PUPR dan Memperoleh bantuan untuk Membangun gedung landfill (Pengelolaan limbah) TPSA di lahan TPSA Cikundul seluas 12 ribu meter.
Pembangunan Landfill ini diperkirakan selama enam bulan.
Teknologi ini, dimanfaatkan untuk pemilahan dan Pengolahan sampah. ” Dengan teknologi Landfill, TPSA Cikundul bisa digunakan tanpa perluasan lahan hingga 5 tahun kedepan,” Ujarnya.
Pihak DLH juga saat ini terus mengkampanyekan penglolaan sampah rumah tangga. Hal ini, untuk meminimalisasi sampah yang bertumpuk di TPSA Cikundul.
“dalam penanganan sampah, Yang terpenting bagaimana masyarakat bisa mengelola sampah sendiri minimal bisa memilah sampah organik dan non organik, ” ucapnya.
DLH juga, dalam optimalisasi pengolahan sampah di TPSA Cikundul salah satunya dengan membeli alat pengurai sampah yang bisa dijadikan kompos dan TPS3R yang ada dibeberapa wilayah.
Saat ini, menurutnya dari data yang dihimpun, pihaknya mencatat ada sekitar 171 ton sampah yang yang terbuang setiap hari. ” ada sebanyak 110 ton masuk TPSA yang masih campur organik atau belum dipilah,” pungkasnya.(Mang riew)