KARAWANG, JabarNet.com– Tim dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tengah menciptakan Desa Cerdas melalui kegiatan Pengabdian masyarakat (Abdimas).
Kegiatan Abdimas yang digagas tim dosen Unsika Karawang dengan Metode Penyediaan buku bacaan Untuk menarik minat baca serta Metode pendekatan Sosialisasi “ Desa Cerdas Ayo Kita Membuka Jendela Dunia Dengan Membaca Buku” dilaksanakan di TPQ Hidayatul Iman Desa Batu Raden Kecamatan Batu jaya Kabupaten Karawang.
Tim dosen Unsika terdiri dari Dr Imam Budi Santoso , Oci Senjaya, M.Reza Pahlevi.
Dr Imam Budi Santoso salahsatu tim dosen Unsika menyampaikan, untuk menciptakan hal itu maka diperlukan sumber bacaan yang bagus dan variative agar mampu memberikan banyak opsi bacaan bagi peserta dan dapat mengakomodasi kebutuhan dari pembaca yang berasal dari berbagai tingkat Pendidikan dan usia.
” Pengadaan buku diupayakan dengan beberapa cara yaitu buku diadakan dengan dana dari tim pengabdian,” ujarnya.
Baca juga : Mahasiswa Fisip Unsika Penelitian Stunting di Desa Cintalaksana
Kemudian dari kegiatan itu buku yang sudah disumbangkan berupa buku cerita, novel, serta buku kesehatan popular.
” Harapannya dengan adanya berbagai jenis bacaan, dapat meningkatkan minat baca peserta abdimas di TPQ Hidayatul Iman Desa Batu Raden Kecamatan Batu jaya,” terangnya.
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat, diketahui bahwa kegiatan sosialisasi pentingnya membaca, strory telling dan permainan edukatif yang dikemas dalam Program kegiatan abdimas.
” Desa Cerdas Ayo Kita Membuka Jendela Dunia Dengan Membaca Buku”, mampu meningkatkan minat baca dan kecintaan pada buku, hal ini dikarenakan mereka memiliki pandangan yang baru tentang buku dan membaca,” ucapnya.
” Membaca bukan lagi hal yang membosankan karena mereka dapat memilih buku bacaan yang mereka minati, tidak ada paksaan atau target yang diberikan,” katanya.
Dikatakan Dr Imam Budi Santoso, adanya berbagai pilihan buku yang tersedia Kesan yang mereka dapatkan selama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bahwa membaca dengan metode story telling sangat menarik apalagi dengan adanya story teller yang ekspresif.
” Kegiatan yang tidak kalah menarik adalah permainan edukasi yang secara tidak langsung dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan keaktifan peserta dalam berpendapat dan menjawab pertanyaan,” ucapnya.
Lanjut Dr Imam, adapun program pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan diantaranya, yang pertama melakukan simulasi budaya membaca selama 15 menit yang dipraktekan oleh peserta abdimas, guru-guru dan tim dosen pengabdian masyarakat sebagai fasilitator dalam menerapkannya dan melakukan interaksi diskusi.
” Sosialisasi membaca buku yang telah dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini, dilengkapi dengan sumbangan buku-buku dari tim abdimas universitas Singaperbangsa Karawang, Buku-buku yang didapatkan dari sumbangan tersebut dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan literasi gemar membaca buku,” tuturnya.
” Alhamdulillah kegiatan yang dilaksanakan mendapatkan respon positif, materi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan peserta pengabdian masyarakat,” tutupnya.(red)