DaerahJawa Barat

‘Seer’ Akan Jadi Islamic Center, FPI Karawang : Pemilik Warem Harus Membongkar Sendiri

Karawang, JabarNet.com – Upaya dakwah yang dilakukan Organisasi Masyarakat (Ormas) islam Front Pembela Islam (FPI) Karawang akan mendirikan masjid di tempat prostitusi ‘seer’ nampaknya tidak main – main.

Terpantau JabarNet.com, Sabtu sore 25 Juli 2020, FPI dengan sejumlah tokoh islam lainnya, beranjak ke wilayah lokalisasi seer, dengan tujuan melaksanakan dzikir dan mengaji serta memberikan himbauan kepada seluruh penghuni di lokalisasi seer.

Dalam himbauannya, Ketua FPI Karawang Tomi Miftah Faried mengatakan, agar para pemilik Warung Remang – remang (Warem) dapat menutup serta membongkar sendiri bangunannya, jika tidak terpaksa akan dibongkar paksa oleh pihaknya dan tokoh masyarakat.

“Kita datang ke lokasi seer ini untuk ngaji, dzikir dan menghimbau kepada pemilik warung remang – remang agar menutupnya, karena karawang kota religius, tidak boleh ada tempat prostitusi ditengah kota atau dimanapun tempat diwilayah karawang,” ujar Tomi kepada JabarNet.com, Sabtu (25/07/20).(Baca juga:Syiar Islam FPI Karawang, Segera Bangun Masjid di Tempat Prostitusi Seer)

Upaya FPI tersebut diakui Tomi telah dikomunikasikan dengan warga sekitar serta mendapat dukungan dari mereka, karena warga sudah merasa geram dan tidak menginginkan adanya tempat lokalisasi diwilayah tempat tinggalnya.

“Yah kami sudah berkoordinasi dengan masyarakat lingkungan, mereka mendukung karena sudah tidak menginginkan adanya tempat prostitusi dilingkungkanya,” katanya.

Rencana FPI akan mendirikan masjid disana, dijelaskan Tomi juga sudah dikomunikasikan dengan pemilik lahan PT. KAI, langkah yang akan ditempuh FPI adalah mengajukan izin kepada DALOP pusat, sesuai arahan PT.KAI.

“Kami sudah lakukan komunikasi dengan pihak PT.KAI, bahkan kami sudah diminta mengajukan izin ke DALOP pusat, dan itu bersama – sama kami tempuh izin pembangunan masjid,” ungkapnya.(Baca juga:Mendukung FPI Bangun Masjid di Seer Golkar Karawang Juga Dorong Bupati Lakukan Pembenahan)

Sebelumnya, gencarnya upaya Pemkab Karawang menutup lokalisasi seer namun tidak membuahkan hasil menjadi sorotan FPI, disinggung Tomi upaya Pemkab tersebut gagal lantaran Pemkab tidak memberikan solusi yang konkrit, berkaitan dengan perekonomian yang mati akibat penutupan lokalisasi.

Untuk itu FPI sudah menyiapkan konsep, bukan saja menutup namun juga akan menciptakan solusi.

“Yah saya tahu dibongkar lalu tumbuh lagi, karena mereka membongkar tidak ada solusi selanjutnya, kalau kami lakukan membongkar, lalu kami bangun mesjid disini, Insya ALLAH,” katanya.

“Setelah pembangunan masjid kami juga berencana akan membangun lapak-lapak untuk berjualan, dan Insya ALLAH tempat ini akan menjadi ramai oleh kegiatan-kegiatan ke islaman dan yang berjualan pun akan ramai dari orang yang berkunjung ke mesjid, jadi semacam islamic center,” timpal Tomi.

Disinggung soal biaya pembangunan islamic center serta lapak pedagang dari mana, dengan tegas disampaikan Tomi biaya pembangunan bersumber dari pribadi serta para pihak yang mendukung.

“Untuk anggaran dari pribadi dan insya allah kami sudah komunikasi dengan berbagai pihak amat sangat mendukung, karena kami yakin pemerintah Daerah pun akan mendukung,” tandasnya. (Wan)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *