KARAWANG, JabarNet.com – Manajemen RSUD Karawang secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga pasien atas meninggalnya bayi dari pasangan Edwin dan istrinya saat proses persalinan pada 29 April 2025 lalu. Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh Direktur RSUD Karawang, dr. Andri Sariful Alam, dalam konferensi pers yang digelar sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak rumah sakit.
“Kami dari manajemen RSUD Karawang menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya putri dari saudara Edwin. Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan dalam pelayanan yang dirasakan pihak keluarga,” ujar dr. Andri, Senin (19/5).
Pihak RSUD mengklaim telah menangani kasus ini sesuai prosedur medis sejak awal. Tim medis yang terlibat telah dievaluasi menyeluruh, baik secara profesional maupun etis.
Audit internal terhadap peristiwa tersebut diselesaikan dalam tiga hari, dan hasilnya disampaikan langsung kepada keluarga pasien. Meski sempat tertunda karena alasan pribadi Edwin, pihak RSUD tetap membuka ruang diskusi.
“Sejak awal kami terbuka untuk evaluasi dan perbaikan bersama,” kata dr. Andri.
Sebagai tindak lanjut, pihak rumah sakit juga mengambil langkah etik terhadap tenaga medis yang terlibat, termasuk rotasi personel. Hal itu telah dikomunikasikan dan diterima oleh keluarga pasien.
“Saudara Edwin menyampaikan bahwa dirinya telah memaafkan dan tidak menyimpan dendam. Ini menjadi pelajaran besar bagi kami semua di RSUD Karawang,” ujar dr. Andri.
Sementara itu, Edwin, ayah dari bayi yang meninggal, mengaku sempat kecewa dan marah atas pelayanan yang diterima. Namun setelah melihat hasil audit rekam medis dan penjelasan RSUD, ia mengaku bisa memahami kondisi yang terjadi.
“Awalnya saya sangat kecewa dan marah. Tapi setelah mengetahui hasil audit medis dan upaya penyelamatan yang dilakukan, saya paham bahwa semua telah diusahakan semaksimal mungkin. Saya menghargai itikad baik RSUD,” tutur Edwin.
Ia juga mengapresiasi langkah rotasi terhadap tenaga medis yang dinilai tidak profesional dalam menangani istrinya saat persalinan.
“Saya maafkan perlakuan yang tidak baik terhadap saya dan istri. Tapi saya berharap tidak ada lagi pasien yang mendapat pelayanan lamban atau sikap kurang ramah dari petugas,” tegasnya.
Edwin berharap kejadian ini bisa menjadi momentum bagi RSUD Karawang untuk memperbaiki mutu layanan, terutama dalam aspek komunikasi dan profesionalitas tenaga medis kepada pasien.