DaerahJawa Barat

Pengamat Politik: Figur Perempuan Jadi Kunci Kemenangan, Pasangan Acep-Gina Diprediksi Peroleh 66,7 Persen suara

KARAWANG, JabarNet.com– Pengamat Politik, Sosial dan Budaya menyebut komposisi gender diprediksi akan memberikan pengaruh signifikan pada hasil pemilihan di Pilkada Karawang 2024.

Pasalnya, berdasarkan dengan jumlah pemilih mencapai 1.801.870 jiwa, menurut data terbaru dari KPU. Di antara angka tersebut, terdapat 909.006 pemilih laki-laki dan 897.864 pemilih perempuan.

Dengan data tersebut, Nana Kustara Pengamat Politik, Sosial dan Budaya, dalam pengamatannya yang didasarkan survei di masyarakat pada pola sejarah dan dinamika sosial politik, pasangan calon Acep Jamhuri dan Gina Fadila Swara diperkirakan akan memperoleh 66,7% suara, sementara pasangan nomor urut 2 diprediksi hanya mengamankan 33,4% suara.

“Salah satu faktor kunci yang diyakini mendongkrak perolehan suara Acep-Gina adalah dominasi suara perempuan. Gina, yang merupakan calon wakil bupati, dinilai menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih perempuan yang merasa lebih terwakili oleh figur pemimpin wanita,” ungkap Nana Kustara,  Rabu 9 Oktober 2024.

Nana mengatakan, sejarah Pilkada di Karawang juga menunjukkan kecenderungan bahwa pasangan calon dengan komposisi “sempurna”, yakni laki-laki dan perempuan, cenderung lebih disukai dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

“Ini terlihat dari perjalanan Pilkada sebelumnya,” tuturnya.

Baca juga: Wanita-wanita Cantik Dukung Acep-Gina, Lantaran Sosok Keduanya Sangat Menginspirasi

Perjalanan Pilkada Karawang sebelumnya :

1. Dadang S. Muchtar dan Elly Amalia
2. Ade Swara dan Cellica Nurrachadiana
3. Cellica Nurrachadiana dan **Ahmad Jimmy
4. Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh

“Tren ini terus berlanjut di Pilkada 2024 dengan pasangan Acep Jamhuri dan Gina Fadila Swara, yang sekali lagi menampilkan kolaborasi antara calon laki-laki dan perempuan. Kombinasi ini tampaknya semakin diperkuat dengan profil Gina sebagai sosok perempuan yang dapat menarik simpati pemilih perempuan,” terang Nana.

Sebaliknya kata Nana, pasangan nomor urut 2 yang tidak mengusung calon perempuan sebagai wakil dinilai memiliki kelemahan dari segi strategi politik gender. Meski belum dapat dipastikan hasil akhirnya, analisis ini mengindikasikan bahwa pemilih perempuan di Karawang memiliki peran besar dalam menentukan kemenangan, terutama di tengah tren pemilihan yang lebih condong ke arah pasangan calon yang seimbang dalam representasi gender.

“Sejarah membuktikan, dan Pilkada 2024 kemungkinan akan mengukuhkan kembali, bahwa representasi pasangan calon yang terdiri dari laki-laki dan perempuan tidak hanya menjadi simbol keberagaman, tetapi juga strategi pemenangan yang ampuh di mata para pemilih,” pungkasnya.

Shares:

Related Posts