DaerahJawa Barat

KKN Mahasiswa UNSIKA Bantu Warga Desa Kertarahayu Cibuaya Tingkatkan Kemasan Produk UMKM

KKN Mahasiswa Unsika di Desa Kertarahayu Kecamatan Cibuaya

KARAWANG, JabarNet.com- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Unsika berdampak positif untuk masyarakat. Dengan sistim KKN berbasis pemberdayaan masyarakat, mahasiswa KKN Unsika kelompok 33 ini membantu sejumlah warga Desa Kertarahayu Kecamatan Cibuaya dalam meningkatkan kemasan produk UMKM.

Ketua KKN Kelompok 33 Unsika, Febri Bayu Wibawa mengungkapkan, mayoritas warga Desa Kertarahayu adalah berjualan jajanan tradisional sebagai sumber penghasilan utama. Kelompoknya, membina dan turut mengembangkan usaha yang dimiliki ibu Sarni dan ibu Rukiyah. Keduanya
sama- sama memproduksi jajanan tradisional.

“Ibu Sarni memproduksi ali agrem, kudapan unik berwarna coklat dengan balutan gula merah serta akar kelapa, camilan bertekstur renyah mirip akar kelapa. Ibu Rukiyah memproduksi telur gabus, makanan yang bentuknya menyerupai telur ikan gabus yaitu kecil, lonjong, dan meruncing serta dodol ketan, camilan yang berbahan dasar tepung ketan dengan cita rasa manis dari gula aren,” ungkap Febri saat diwawancarai, Rabu (5/10/2022) pagi.

Febri menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi para pelaku UMKM Desa Kertarahayu yaitu pada kemasan atau packaging yang tidak bisa menyimpan produk dalam jangka waktu yang lama.
Dengan mengganti plastik kemasan menjadi lebih baik dalam segi kualitas, serta penggunaan mesin sealer untuk pengemasan agar kemasan lebih rekat, sehingga produk menjadi lebih tahan lama dari sebelumnya. Selain itu, label juga ditambahkan guna mencantumkan informasi produk sampai identitas pembuat.

“Hasil dari pendampingan UMKM kami yaitu penjualan online perminggu, seperti open PO dalam rentang waktu 1 minggu kami mendapatkan omzet kurang lebih 1 juta. Sebelumnya, daya jual beli masyarakat yang rendah mempengaruhi ongkos produksi mereka. Kini mulai membaik dan siap memproduksi jajanan setiap hari,” terangnya.

Hj.Rukiyah, salah satu warga mengaku sejak mendapatkan pendampingan dari kelompok KKN mahasiswa Unsika, kendala usaha mulai berkurang. Ia menyebut kendala muncul saat pembeli berhutang dan membayarnya dalam kurun waktu lama.

“Alhamdulillah, dagangan saya dibantu lewat online. Hasilnya bisa menutupi pembeli yang hutang. Jadi ada perputaran uang kembali untuk menjadi modal produksi jajanan setiap harinya,” kata Hj. Rukiyah selaku pemilik UMKM dodol ketan dan telur gabus.

“Saya terbantu dengan diberikannya alat sealer, kemasan dan juga pemberian label oleh mahasiswa KKN, saya berharap dengan adanya pembinaan UMKM dari mahasiswa KKN dapat meningkatkan penjualan produk yang saya jual,” tambahnya.(red)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *