KARAWANG, JabarNet.com – Cecep Sopandi, Direktur Eksekutif Social Policy and Political Studies (Sospol’s), menilai bahwasanya dinamika politik di Karawang begitu sangat dinamis, hal itu dapat dilihat dari sikap atau keputusan politik yang dilakukan pada detik-detik terakhir (Injury time) atau yang disebut last minute dan hal itu sangat menentukan sukses tidaknya keputusan politik dalam sebuah perhelatan politik.
Ada diantara pemilih yang menentukan pilihannya di detik terakhir setelah mereka mempelajari para kandidat selama masa kampanye berlangsung. Selain itu kepiawaian kandidat dan tim sukses yang berhasil meyakinkan pemilih untuk memberikan dukungannya.
Bukan hanya itu, ada juga fenomena perpindahan pemilih atau migrasi pilihan. Hal itu disebabkan oleh pertimbangan rasional yang menjadi dasar kenapa mereka memutuskan untuk beralih dukungan. Biasanya karena ada irisan kepentingan yang sama atau dinilai kandidat yang dipilih cocok dengan apa yang diharapkannya.
Menurut Cecep Sopandi, Dukungan keluarga dekat Jimmy kepada Cellica karena dua hal.
“Pertama, bisa jadi karena ada konflik di internal yang gagal termediasi sehingga memunculkan kekecewaan, Kegagalan dalam komunikasi di internal tim bisa mengoyak keharmonisan dan tidak jarang berujung pada peralihan dukungan”.
“Kedua, kepiawaian komunikasi politik Cellica dan tim dalam meyakinkan pilihannya. Dalam komunikasi politik seseorang dipersuasi dengan berbagai pendekatan. Sebut saja salah satunya pendekatan social judgement theory kita kenal dengan sebutan latitude of acceptance atau di zona penerimaan kandidat sebagai pemersuasi (persuader) dapat diterima dan ditoleransi kehadirannya”, Ujar Direktur Eksekutif Social Policy and Political Studies (Sospol’s), Cecep Sopandi, kepada wartawan Jabarnet.com.
Masih menurut Cecep, “Proses penerimaan tentu didasarkan atas sebuah pertimbangan yang rasional. Selain gaya komunikasi Cellica dan tim yang mengayomi, juga ada irisan kepentingan atau mungkin gagasan yang sama.
Dukungan itu bukan hanya akan mempengaruhi dinamika tim di internal pemenangan Jimmy-Yusni. Juga bermuara pada dinamika pergeseran suara di Pilkada. Sebab, ternyata tim pemenangan Jimmy-Yusni tidak solid dan gagal mempersuasi tim, bahkan Jimmy sendiri gagal mempersuasi dukungan di lingkaran keluarganya sendiri”.
“Hal ini tentu akan menjadi catatan bagi semua kandidat pentingnya menjaga soliditas tim di detik-detik terakhir menjelang pencoblosan. Semua tim harus pandai menjaga nafas dan ritme untuk tidak terjebak pada perselisihan paham dan keharmonisan tim”, imbuh Cecep.
Sementara kabar keluarga dekat Jimmy dukung Cellica di Pilkada Karawang 2020, ketika di konfirmasi kabar tersebut ke yang bersangkutan (drs. Yayan S Mulyana-red) mengakuinya dukung Cellica di Pilkada Karawang 2020.
“Iya betul, dari Pilkada 5 tahun lalu sampai sekarang saya tetap mendukung Teh Celli,” Tutupnya. (Mar).