KARAWANG – Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana meragukan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait masuknya Kabupaten Karawang yang masuk 5 besar tentang kemiskinan ekstrim.
Oleh sebab itu, bupati bakal melakukan rapat dengan para kepala desa yang warganya masuk dalam kemiskinan ekstrim itu.
“Ada data dari BPS yang menyebut 25 desa yang terindikasi sebagian warganya memiliki tingkat kemiskinan yang ekstrim,” ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana ketika dimintai pendapat tentang Karawang yang masuk dalam 5 kabupaten yang tingkat kemiskinannya ekstrim.
Oleh sebab itu, lanjut Cellica, pihaknya bakal melakukan rapat dengan para kepala desa yang desanya masuk dalam data BPS yang warganya masuk dalam tingkat kemiskinan ekstrim itu.
“Aku pengen tau dulu data BPS ini benar apa tidak? Yang konon katanya sekitar 4 koma sekian warga Karawang masuk ke tingkat kemiskinan ekstrim,” katanya.
Dijelaskan, indikator kemiskinan ekstrim itu dari lulusan sekolah, tidak punya tempat tinggal dan lainnya. Pada prinsipnya permasalahan kemiskinan ekstrim ini harus dibereskan.
“Sebenarnya program-program kesejahteraan sosial ini banyak, tapi masalahnya tepat atau tidak programnya, siapa tau warga tidak dapat program BLT, BPNT dan lainnya,” ucapnya.
Bahkan, kata Cellica, data itu tidak konkret atau tidak tepat sasaran. Dan itu yang akan jadi bahasan dalam rapat dengan para kepala desa.
“Jadi jika harus dibantu, yang pasti kita bantu. Seperti jika warga tidak mendapat program kesejahteraan sosial, tapi tidak tepat sasaran makan kita reposisi anggarannya,” katanya.
Dijelaskan, bantuan pemerintah untuk kegiatan sosial itu banyak mulai dari BPNT, BLT, bantuan beras, PKH dan sebagainya. “Intinya kita bakal validasi dulu data dari pemerintah pusat itu, baru kita reposisi anggaran sebab banyak program kita juga untuk kesejahteraan sosial mulai dari UMKM, Rutilahu, program Karawang Cerdas, program Karawang sehat,” jelasnya. (Wan/Sep)
Leres pisan teh celli, kdah dicrosscheck heula, nembe ambil langkah2 kanggo solusina.