KARAWANG, – Perkumpulan Pengusaha Limbah Industri Indonesia (PPLII) gelar pelantikan dan deklarasi kepengurusan masa periode 2019-2022, acara digelar di Restoran LSI, Senin (9/9).
Sekretaris PPLII, H. Wardi ketika mendamping H. Ali Mukadas sebagai ketua terpilih periode 2019-2022, saat Konperensi Perss usai acara mengatakan, adapun tujuan dari pelantikan dan deklarasi ini digelar menurutnya adalah sebagai momentum mempersatukan silaturahmi pengusaha-pengusaha limbah yang selama ini terkadang tidak saling mengenal.
“Acara ini sebagai momentum mempersatukan para pengusaha limbah, sehingga dapat saling mengenal, terkadang pengusaha limbah orang sunda dengan orang sunda saja tidak saling mengenal, atau orang madura dengan madura pun tidak saling mengenal, sehinga dengan adanya organisasi PPLII ini dapat menjalin silaturahmi satu sama lainnya, termasuk untuk meredam gejolak yang sering terjadi, maka kami berharap PPLII ini bisa dijadikan sebagai wadah pemersatu, karena bersatu itu tidak separo, harus seutuhnya,”ucap H Wardi.
Wardi juga mengatakan, menurutnya untuk anggota yang terdaftar di PPLII yang tergabung saat ini ada sekitar 150 pengusaha limbah, atau nanti bisa saja lebih. Dirinya berharap adanya PPLII ini bisa dijadikan sarana komunikasi ketika kita sering terdengar adanya gejolak saling berebutan limbah, jadi kedepannya hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi.
“Dari 150 pengusaha yang sudah terdaftar, tidak mungkin kedepannya tidak akan bertambah, yang pasti wadah organisasi ini akan menjadi tempat ajang silaturahmi yang baik.
Dan, jika nanti ada pengusaha limbah diluar oraganisasi PPLII ini, saya berharap kita bisa merangkul mereka, tapi tidak meski mereka harus bergabung,”timpal Wardi.
Dikatakan Wardi, bahwa PPLII ini dipastikan akan ada cabang lain diluar Kabupaten Karawang, dan saat ini sudah mulai bergerak, agar bisa menampung aspirasi pengusaha limbah yang berada diluar karawang, tapi untuk sekarang ini kita fokus diwilayah karawang dulu.
“Kedepannya kita akan buat cabang di luar Karawang, tapi untuk saat ini kita akan lebih fokus di Karawang, sebab, potensi dari harga limbah industri yang saat ini sedang anjlok.
Hal ini disebabkan karena faktor adanya pembaharuan regulasi aturan dari pemerintah pusat, dan dalam kondisi saat ini kita akan bahu membahu bagaimana caranya bisa bangkit dari kondisi yang ada,”pungkasnya (wan/red).
