KARAWANG, JabarNet.com–Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Karawang, H. Sopian, bersama jajaran menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Masjid An Nur dan Pondok Pesantren Al Ikhlas, serta peresmian Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karawang, Minggu (25/5/2025) di Desa Kutaampel, Kecamatan Batujaya.
Ketua Umum Gerakan Dapur Indonesia (GARUDA), Novalia Haekal Safar, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga besar dan Wakil Badan Gizi Nasional (BGN) atas dukungan yang memungkinkan peresmian SPPG Karawang. Ia mengenang latar belakangnya sebagai anak seorang pedagang nasi yang sejak kecil bercita-cita membangun masjid.
“Alhamdulillah, cita-cita yang dulu terasa seperti mimpi kini mulai terwujud, berkat dukungan keluarga, Bapak Menteri Agama, dan Bapak Hayyin. Ini adalah karunia dari Allah SWT,” ungkap Nova, sapaan akrabnya.
Nova juga menyampaikan bahwa SPPG Karawang merupakan dapur ke-57 yang telah diresmikan oleh GARUDA dan kini tersebar di 22 provinsi. Ia berharap ke depannya bisa membentuk dapur di seluruh 38 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Agama RI, K.H. Nasaruddin Umar, menyebut momen ini sangat istimewa karena bertepatan dengan 27 Dzulqa’dah, di mana jutaan umat Muslim sedang menunaikan ibadah haji.
“Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah jemaah haji terbanyak. Ada provinsi yang lebih kaya, tapi tidak memiliki semangat sekuat masyarakat Jawa Barat dalam melaksanakan ibadah,” ujar Menag.
Menag juga menegaskan bahwa pembangunan dapur SPPG merupakan implementasi nyata dari program Presiden RI dalam menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak. Selain dapur, kawasan ini juga akan dilengkapi dengan kolam ikan, pertanian sayur, ayam, dan telur sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat lokal. Seluruh tenaga kerja pun berasal dari warga sekitar.
“Insya Allah, dapur modern ini akan menyuplai kebutuhan pondok pesantren dan sekolah yang ada di sekitarnya. Ini bukti nyata bahwa program Presiden sampai ke pelosok desa,” tambahnya.
Menag Nasaruddin turut mengapresiasi pembangunan Masjid An Nur dan Pondok Pesantren Al Ikhlas, serta menyebut pembangunan masjid sebagai bentuk penguatan spiritual umat.
“Selama masih ada kalimat syahadat dan tahlil, langit tidak akan roboh dan kiamat tidak terjadi. Masjid ini akan menjadi sumber keberkahan dan mencerdaskan generasi melalui asupan gizi yang memadai,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
“Kita bangsa paling plural, tapi paling rukun. Perbedaan adalah lukisan Tuhan. Jangan ada yang merusaknya. Mari kita rawat keberagaman sebagai rahmat,” tegas Menag.
Sementara itu Kepala Kemenag Karawang H.Sopian menyampaikan apresiasi dengan adanya hal tersebut bisa menjadi basis madrasah dan pesantren.
“Sebab sampai hari ini madrasah dan Pondok Pesantren di Karawang belum tersentuh atau belum menikmati program MBG itu, maka dengan adanya didaerah tersebut saya berharap bisa menyentuh madrash,”ucapnya.
Acara ditutup dengan seremoni peletakan batu pertama pembangunan masjid dan pondok pesantren oleh Menag RI, didampingi Wakil BGN Lodewyk Pusung, Ketua Umum GARUDA Novalia dan suami Haekal Safar, Kakanwil Kemenag Jabar H. Ajam Mustajam, serta Kankemenag Karawang H. Sopian. Menag juga meresmikan Gedung SPPG Karawang yang ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.