Jawa BaratKarawang

Aplikasi Tangkar, Nace Permana : Jangan Sampai Masyarakat “Ngomong Sama Tiang Listrik”

Foto Nace Permana

KARAWANG, – Aplikasi Tanggap Karawang (tangkar) yang baru – baru ini di Launchingkan oleh Pemkab Karawang. Saat ini terus menjadi perbincangan dan menjadi topik berita oleh beberapa media masa di Karawang.

Aplikasi yang diharapkan bisa merespon semua keluhan masyarakat, hal ini ternyata menuai kritikan dari berbagai pihak.

Aktifis Karawang Nace Permana mengatakan,” dengan di launchingnya aplikasi “Tangkar” pada prinsipnya saya lihat itu bagus lah, sebagai ajang komunikasi antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat, cuman yang jadi masalah sudah maksimal tidak penggunaan akun tersebut. Karena, saat ini masyarakat masih banyak yang merasa adanya akun “Tagkar” ini tidak memberikan solusi apapun, bahkan kelihatannya hanya sebagai seremonial saja.

“Memang bagus, Karawang ingin memiliki kecanggihan teknologi dengan diikuti generasi millenial, agar bisa menyesuaikan dengan konsef pembangunan modern, Tapi kan bukan hanya itu saja, setiap program itu harus dikelola dengan baik.  Akun tersebut bagi saya harus bisa dijalankan  lebih kepada teknisnya,” ujar Nace.

Nace juga mengatakan, hari ini akun ini belum dikelola secara profesional, seharusnya bisa profesional dong, dan harusnya dikelola oleh orang-orang yang profesional juga. bukan hanya pegang akun saja, hanya menerima laporan tapi tidak pernah memberi solusi.

“Jadi saran saya, akun tersebut dikelola oleh dinas terkait, misalkan disitu diskominfo yang mengelola akun tersebut, menampung semua keluh kesah masyarakat terkait dengan pembangunan yang ada di Karawang, di mana memang setiap keluhan tersebut ditampung, nanti di rekomendasikan kepada dinas terkait ketika masyarakat mengeluhkan tentang kualitas Jalan,”misalnya,

Kemudian, keluhan tersebut disampaikan oleh kominfo ini ke dinas PU PR, nah jadi dengan terbitnya akun tersebut, ini mewakili representative dari seorang pimpinan diKarawang ini, untuk menjawab dan berkomunikasi dengan masyarakatnya,” jelas Nace.

Ditambahkan Nace, artinya semua masalah bisa berkomunikasi melalui akun tersebut, intinya akan merespon semua keluhan masyarakat kan itu.Tapi, ketika akun itu tidak dikelola dengan profesional, sama saja masyarakat ngomong sama tiang listrik, tidak tahu solusinya dan tidak ada ujungnya.

Gitu kan, apakah ini juga representative,? jadi bagi saya tolong lah, bukan hanya pencitraan dan bukan hanya seremonial saja, bahwa kita memiliki akun aplikasi tangkar yang bagus, tapi kenyataan mana.

“Kalau mau akun tangkar ini harusnya ada akun tersendiri, servernya juga sendiri, jangan dipadukan dengan akun kominfo, ataupun merangkap dengan akun lain, bahkan kalau saya lihat website Pemda Karawang juga apa sih yang ditampilkan nya, itu juga nggak ada perubahan dari tahun ketahun, hanya gambar saja, harusnya kan setiap hari berubah.

Ketika masyarakat ingin mengetahui keberadaan Karawang, kan bisa langsung dicari, apa di internet,? di media sosial ataupun lainnya yang keterkaitan dengan isinya Karawang tersebut,” beber Nace.

Selain itu, websitenya itu harus penuh dengan berita-berita Karawang, konsep pembangunan Karawang, ataupun yang sifatnya menyangkut ke Karawang. Andai itu dari sosial budaya, ekonomi dan lain-lain, jangan sampai, ketika membuka akun tentang website Karawang yang muncul itu – itu juga,” pungkasnya(joe).

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *