Karawang, JabarNet.com– Sekretaris jendral (sekjen) DPC AMIB (Angkatan Muda Indonesia Bersatu) meminta Bupati Karawang Dr.Cellica Nurrachadiana untuk meliburkan sekolah dan kampus di seluruh Karawang.
Hal ini di sampaikan Komarudin S,.H yang mana korban dari Covid-19 di Indonesia kian meningkat, khususnya di Karawang sendiri sudah ada data yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang rencananya pada hari senin akan menjalani MCU di RSPI Prof. DR. Sulianti Suroso. Sabtu (14/03/20).
Dalam hal ini sekjen DPC AMIB menceritakan pengalaman 2 kota di Amerika dalam menghadapi COVID -19, “Saat ini COVID-19 sudah dikategorikan sebagai pandemi. Kita bisa belajar dari pengalaman 2 kota di Amerika dalam menghadapi pandemi influenza tahun 1918 (flu Spanyol)”, ucapnya.
Pejabat kota Philadelphia merespons dengan lambat dan tetap menyelenggarakan parade yang dihadiri oleh sekitar 200 ribu orang untuk mendukung perang dunia pertama. Tidak lama berselang, semua rumah sakit penuh dengan pasien flu dan ribuan orang meninggal”.
Sebaliknya pejabat kota St. Louis merespons dengan cepat dan melakukan social distancing serta berbagai langkah mitigasi. Akibatnya penyebaran infeksi melambat dan angka kematian akibat flu Spanyol di St. Louis lebih rendah.
Contoh diatas memperlihatkan pentingnya melakukan social distancing pada saat terjadinya pandemi. Jika tidak, maka jumlah infeksi yang meningkat secara eksponensial akan menimbulkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan dan berakibat kepada meningkatnya angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
Gambar korek api yang sudah dishared beberapa teman juga bisa menjadi ilustrasi pentingnya mengisolasi diri dalam mencegah penyebaran penyakit infeksi.
Maka dari pengalaman 2 kota tersebut, Sekjen DPC AMIB dengan rendah hati meminta Bupati Karawang Dr. Cellica Nurchadiana untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar sampai keadaan kembali normal.
“Supaya Bupati Karawang mengambil kebijakan meliburkan sekolahan dahulu sampai waktu yang di nilai membaik”, Tutupnya.(red ).