Makassar, Terputusnya jalur transportasi via udara ke Kota Palu berdampak terhadap penyaluran bantuan untuk korban gempa. Untuk sementara, seluruh bantuan dari masyarakat dipusatkan ke Makassar untuk selanjutnya disalurkan ke Kota Palu dan Donggala.
‘’Alhamdulillah, kami juga hari ini (Minggu, 30/9) sudah bisa menyalurkan bantuan untuk korban gempa Palu yang berasal dari para donatur,’’ungkap Ketua Tim Gabungan Relawan Yayasan Harapan Amal Mulia dan For Humanity, Ikhsan Purwana.
Bantuan yang disalurkan, kata Ikhsan, berupa pakaian layak pakai dan makanan instan. Bantuan ini, kata Ikhsan, disalurkan melalui Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar.
Bantuan yang berasal dari Amal Mulia, demikian Yayasan Harapan Amal Mulia biasa disebut, dan For Humanity kemudian digabungkan dengan bantuan-bantuan lainnya. Selanjutnya, bantuan-bantuan ini akan diangkut menggunakan KRI Makassar ke Kota Palu.
‘’Relawan Amal Mulia dan For Humanity juga akan menumpang KRI Makassar untuk bisa sampai ke Kota Palu. Jalur darat masih terputus,’’jelas Ikhsan.
Selain pakaian dan makanan, bantuan yang dikirimkan juga mesin genset untuk memulihkan sementara listrik di Kota Palu yang lumpuh.
Seperti diketahui, jaringan komunikasi di kota Palu dan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah hingga kini belum kembali stabil akibat guncangan gempa 7,7 SR dan tsunami yang melanda Kota Palu, Jumat, (28/9/18) lalu gangguan tersebut disebabkan terputusnya pasokan listrik.
“Kita ingin menghidupkan lagi listrik di Donggala dan Palu, karena salah satu kendala terputusnya komunikasi disana tidak adanya pasokan listrik, ” kata salah satu staf pertamina Makassar di pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Makassar.
PT Pertamina memberikan 4 buah mesin genset dan ribuan tabung gas LPG, sebab hal tersebut menjadi kebutuhan utama untuk memasak.
“Kita memberikan 4 buah genset, 1000 tabung LPG 12 kilo, dan 100 tabung LPG 50 kilo, total dengan air mineral tiga truk” tutur Rasid.
Selain itu, Kodam XIV Hasanudin juga mengirimkan dump truck dan ratusan personel untuk membantu proses evakuasi di Kota Palu.
‘’Sebagian alat berat kita masih berada di Lombok,’’ungkap Panglima Kodam XIV Hasanudin, Mayjen Surawahadi usai gelar upacara pemberangkatan pasukan di Dermaga Soekarno-Hatta, Makassar. (Fal)