Karawang, – Volume sampah di Kabupaten Karawang setiap hari, bulan dan tahun pasti akan terus bertambah, Tempat pembuangan sampah liarpun pasti kini sudah bermunculan di sejumlah titik sekitar perkotaan maupun disetiap pelosok Kabupaten Karawang.
Kondisi itu diduga karena Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK Kabupaten Karawang tidak mampu mengangkut seluruh sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang.
Kepala Bidang Kebersihan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK Kabupaten Karawang Nevi Fatimah ST mengatakan saat ditemui diruangan kerjanya kepada
kutipan.co.id selasa (15/1/19) siang ” Untuk tahun 2019 ini kita akan fokuskan pengelolaan sampah yang ada di Tpa Jalupang
“Ya kita lihat sendiri di Tpa Jalupan sampah nya sudah sampai Over Load dikarnakan terkendala oleh luas lahan itu sendiri” Ucap nevi
Ditahun 2018 lalu kita sudah membahas tentang kerjasama dengan pihak ketiga, terkait pemanfaatan sampah mejadi bahan bakar di Tpa tersebut, jadi dalam waktu dekat sekitar bulan maret 2019 proses lelang itu harus sudah dilakukan, untuk menjadi Perjanjian Kerjasama yang keputusannya sendiri bisa diputuskan dan di tandatangi oleh Kadis DLHK itu bersama pihak ketiga, kalau untuk Perjanjian MoU sendiri kebijakannya ada di Pimpinan Kepala Daerah yaitu Bupati,” beber nevi
Nevi juga mengatakan,” Selain Tpa Jalupang yang kita punya saat ini untuk kapasitasnya sudah Over Load, Saat inipun kita juga masih kekurangan untuk armada pengangkut sampah, armada yang kita punya saat ini sekitar 62 unit, dari 62 unit armada itu sendiri melayani tiga UPTD.
UPTD 1 meliputi Karawang Kota, seperti Kecamatan Karawang Barat, Telukjambe Barat, Telukjabe Timur dan sekitarya, untuk UPTD 2 Daerah Dengklok, Seperti Batujaya, Pakis jaya dan sekitanya, untuk UPTD 3 Daerah Ciampek, meliputi Jatisari, Cilamaya wetan, Cilamaya kulon, Telagasari dan sekitarnya, dan dari 3 UPTD yang tercatat itupun belum bisa terlayani dengan sempurna karna armadanya tidak cukup ” tambah nevi
Kalau dibandingkan dengan kota Bandung yang memang jumlah penduduknya hampir sama, dan kemudian jarak Tps ke Tpa nya juga tidak jauh berbeda saat ini mereka memiliki 125 unit armada, sementara kita hanya mempunyai armada sekitar 62 unit,” tambah nevi
Nevi juga mengatakan, untuk angaran tahun 2017 kita pemeliharaan armada sekitar 35 Miliar, kemudian tahun 2018 sekitar 27 Miliar dan untuk di tahun 2019 dikisaran 26 Miliar, sedangkan untuk biaya pemeliharaan armada tahun 2017 sekitar 25 Juta per unit per tahun, untuk tahun 2018 sekitar 15 Juta Per unit per tahun dan untuk tahun 2019 sekitar 10 Juta per unit pertahun,
Sedangkan kebutuhan pembiayaan untuk memperbaiki unit armada yang rusak itu biasanya membutuhkan biaya sekitar 25 juta an, jelas disini anggaran kita saat ini sudah tidak memungkinkan,”
Berdasarkan master plan sampah dulu kita ajukan usulan ke provinsi ataupun pusat, terakhir kita rapat bersama Kementrian PUPR Pusat, berdasarkan master plan sampah itulah yang menjadi acuan bahwa untuk lahan Tpa Jalupang sudah Over load, usulnya luas lahan tersebut harus ditambah sekitar 8 Hektar dan idealnya juga kita harus punya Tpa 3 titik,” sambung nevi
Kalau memang tidak bisa menyediakan 2 titik Tpa lagi, Tpa Jalupang saja ditambah luas lahannya, nanti kalau sudah tersedia lahan tersebut, kami dari Provinsi atau Pusat akan memberikan bantuan full untuk membangun Tpa dan anggaranya bisa mencapai 50 sampai dengan 80 Miliar
Apabila Tpa yang diusulkan tersebut terpenuhi, Kementrian PUPR akan memberikan bantuan bantuan dana untuk pembangunan Tpa dan mungkin di tahun berikutnya akan diberikan bantuan untuk pembelian armada,” ucap nevi memceritakan saat rapat di Kementria PUPR lalu
Akan tetapi hasil kebijakan yang ada di Karawang ini hanya bisa menyediakan lahan 1 Hektar dalam 1 Tahun, jadi saat ini Kementrian PUPR belum bisa memberikan bantuan sesuai dengan usulan yang diajukan tersebut,” Pungkasnya(red)