Bandung

Didepan Bupati Karawang dan Gubernur Jabar Pertamina Bertanggung Jawab Akan Insiden Tumpahan Minyak

Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana melakukan pertemuan rapat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pertamina.

BANDUNG,- Akibat insiden tumpahan minyak di perairan Karawang dari anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ).

Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana melakukan pertemuan rapat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Pertamina.

Rapat tersebut dilakukan di Gedung Pakuan, Jalan Otitsta Bandung, Jumat (2/8/2019) petang. Dalam rapat tersebut juga hadir Sekda Kabupaten Bekasi.

Dalam pertemuan itu, ada dua langkah yang disepakati. Pertama, memberlakukan tanggap darurat hingga 2,5 bulan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut Pertamina telah meminta perusahaan asing untuk mematikan sumur yang bocor tersebut.

Langkah kedua, memberlakukan masa recovery hingga enam bulan. Perbaikan dilakukan secara menyeluruh mulai dari dampak sosial hingga teknis. Bahkan, tim akan memeriksa kualitas ikan.

“Kedua masa recovery 2-6 bulan berikutnya tergantung kecepatan. Yang harus di-recovery ekonomi warga, sosial dampak psikologis akan kami perhatikan, seperti di Bekasi mungkin tidak banyak warganya tapi pantainya terkena. Karena area yang terdampak tidak hanya garis batas Karawang tapi Bekasi,” kata Emil, sapaan akrabnya.

“Tambak udang diperbaiki, tambak ikan bandeng, tapi semua yang terbukti terdampak dalam masa recovery kami perbaiki. Jadi jangan khawatir,” ujarnya.

Sambil semua proses itu dilakukan, Pertamina sepakat untuk mempekerjakan masyarakat terdampak untuk ambil bagian dalam proses pembersihan pantai serta diberi kompensasi untuk menutupi penghasilan warga, khususnya nelayan di sembilan desa wilayah Karawang dan dua desa di Bekasi yang terdampak akibat insiden itu.

“Tidak ada income yang hilang secara rutin. Jadi, kalau sebulannya mungkin sekian ya Pertamina sudah menghitung sekiannya tetap dengan pekerjaan lain dulu. Setelah recovery baru pelan-pelan pekerjaan lama dintroduksi lagi dengan standar income normal,” katanya.

Disamping itu, pihaknya juga telah membentuk satgas yang terdiri dari 58 orang tim ahli, 40 TNI, 56 orang dari LSM dan NGO, serta petugas unit kesehatan.

“Intinya sampaikan ke publik musibah ini ditangani sangat terkoordinasi oleh Pertamina, Pemrov Jabar, dan kota kabupaten terkait khususnya Karawang dan Bekasi,” katanya.

Ia menyampaikan, setiap terdapat aduan pihaknya sudah membentuk satgas untuk memastikan solusi, baik materil maupun moril. Sejauh ini, menurutnya, belum ada dampak kesehatan yang terlalu mengkhawatirkan.

“Jadi, saya kira minta doanya saja ini bisa diselesaikan dengan baik oleh pihak terkait,” ujar dia(rls/red).

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *