SUBANG, – Memasuki tahun ajaran baru sekolah dasar di Pantura Subang dihiasi konplik antara orang tua siswa dengan kepala sekolah.
Diduga seorang kepala Sekolah Dasar (SD) Karangmulya dianggap membawa kabur uang tabungan siswa sebesar Rp. 120 juta.
Para orang tua mulai dari kelas satu hingga kelas lima, akhirnya menggeruduk kepala SDN Karang Mulya yang berada di Desa Karang Mulya Kecamatan Legon Kulon Subang.
Kedatangan, para orang tua tersebut tiada lain untuk mempertanyakan uang tabungan puluhan juta rupiah yang kunjungan belum di bayarkan.
Para orang tua ini mendesak agar kepala sekolah bertanggung jawab segera mengembalikan uang tabungan siswa yang akan digunakan untuk keperluan sekolah dimasa ajaran baru.
Namun saat didatangi, kepala sekolah tidak berada ditempatnya, kondisi tersebut membuat geram para orang tua yang kerap dijanjika pelaku bahwa pembayaran akan segera dilakukan.
Orangtua Siswa Komarudin mengatakan, kami harap dari pihak kepala sekolah segeralah ada niatan keseriusan atau satu tindakan, sehingga permasalahan di sekolah bisa diselesaikan.
Saat ini kita dari para orang tua siswa butuh kepastian. Dengan keadaan seperti ini yang belum jelas, kami gelisah.
Selain itu, kalau hal ini ada kepastian, mungkin para orang tua siswa tidak terlalu mengejar kesekolah dengan bergerombolan untuk meminta hak nya di kembalikan, dan para guru pun bisa mengajar dengan tenang dan kondusif,”tandasnya.
Ditempat yang sama, Guru Kelas 6 SDN Karang Mulya Yanto Solihin mengatakan, sebelumnya kami tidak tahu jika uang tabungan terpakai oleh kepala sekolah, karena dari awal baru tahun ajaran ini tabungan itu dikelola oleh kepala sekolah secara keseluruhan, kalau dulu sebelum nya di kelola oleh masing-masing Wali kelas.
“Kebetulan pada awalnya, memang kita tidak tahu, pada saat kelas 6 sekitar tanggal 12 Juli itu dikumpulkan sambil dibagikan surat keterangan kelulusan tabungan, kita menganggap bahwa sudah tidak ada persoalan dengan yang lainnya,”ucapnya.
Tapi, ketika pada tanggal 21 bulan sebelumnya. Kalau tidak salah, menjanjikan bahwa kan mengundang orang tua siswa untuk pembagian tabungan, nah disitulah baru ketahuan, Bahwa ternyata uang tabungannya tidak ada,”pungkasnya.
Usai mengadakan rapat para orangtua akhirnya membubarkan diri, dan rencananya jika uang siswa tidak segera dikembalikan, para orangtua mengancam akan melaporkan kepala sekolah tersebut ke pihak yang berwajib, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,”(apng).