Uncategorized

Warga Batulayang Kembali Miliki Mesjid

(Photo: Mang riew)

SUKABUMI,- Akhirnya Warga Kampung Batulayang di RT 07 RW 06, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi dapat menikmati beribadah di mesjid Al-Furqon setelah melalui proses Renovasi.

Mesjid yang dulunya rusak sejak tahun 1990 silam, disebabkan tertimpa bencana pergeseran tanah, kini bisa dinikmati warga kembali untuk menambah kekhusukan dalam beribadah.

” Bertahun-tahun lamanya Masjid Al-Furqon tidak terurus dan nyaris tidak dapat digunakan. Alhamdulillah, sekarang masjid di kampung kami telah diperbaiki oleh para dermawan,” Bubun Sopandi, tokoh masyarakat Kampung Batulayang kepada wartawan, Selasa (9/7).

Alasan Kami selama Ini, Lanjut Bubun,  karena alasan ekonomi kami tidak sanggup memperbaikinya. Apalagi,  Profesi kami hanyalah petani dan buruh perkebunan saja

Bubun mewakili Masyarakat Batulayang, mengaku bahagia dan sukacita karena kampung tetsebut kembali memiliki mesjid tersebut.

” Sejak terjadi pergeseran tanah, sebagian besar penduduk meninggalkan kampung dan hanya 30 kepala keluarga yang bertahan,” Lanjut Bubun.

Lanjut dia,  Karena ditinggalkan penduduk, masjid yang terkena pergeseran tanah seakan tidak ada lagi yang mengurus.

” Sekarang masjid di kampung kami tampak megah dan Agung,” ujar Bubun.

Sementara itu,  Pembangunan Masjid Al-Furqon merupakan hasil kerja sama Yayasan Darul Tauhid (DT) Peduli dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Kerja sama kedua lembaga tersebut dapat menghasilkan bangunan masjid dengan ukuran 13 x 9 meterpersegi.

Peresmian bangunan masjid dilakukan pada Senin kemarin (8/7) Ba’da Dzuhur.

” Biaya renovasi mesjid Al Furqon ini, secara keseluruhan mencapai Rp196 juta,” jelas Agung Sri Hendarsah Selaku Kepala Divisi Kemaslahatan Umat pada BPKH.

Pertama kami menerima usulan dari Yayasan DT di Sukabumi untuk membangun mesjid Al Furqon yang memang dalam kondisi rusak parah.

“Sebelum dibangun, Masjid Al-Furqon dalam kondisi  rusak parah dan memprihatinkan. Kita lihat di belakang yaitu bangunan masjid yang lama, kondisinya sempit dan rusak. Sekarang masjid ini dapat menampung jamaah sampai 100 orang,” tuturnya.

Masjid Al-Furqon merupakan sarana ibadah ke-22 yang dibangun oleh Yayasan DT dan BPKH. Selama ini, ujar dia, kerja sama antara Yayasan DT dan BPKH telah melaksanakan berbagai program di 34 provinsi untuk kemaslahatan umat. Tiap-tiap provinsi memperoleh alokasi program berdasarkan kuota jamaah haji.

“ Tak hanya sarana ibadah mesjid, kami juga menerima usulan menyediakan mobil ambulans untuk daerah terpencil.” Ucap Agung.  (Mang riew)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *