
KARAWANG, JabarNet.com – Dugaan perlakuan tidak manusiawi terhadap Tiara (4), pasien anak di RS Permata Keluarga Karawang, memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Pemerintah daerah dan DPRD Karawang kini mulai mengambil langkah.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Karawang menyatakan kesiapannya memberikan pendampingan psikologis kepada korban. Sementara itu, Komisi IV DPRD Karawang berencana memanggil pihak rumah sakit untuk meminta klarifikasi.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan resmi dari pihak keluarga. Namun, jika pendampingan dibutuhkan, kami siap melakukan jemput bola,” ujar Kepala DP3A Karawang, Wiwiek Krisnawati, Selasa (27/5).
Ia menambahkan, DP3A akan menurunkan tenaga profesional bila korban dan keluarganya membutuhkan dukungan psikologis atau bentuk pendampingan lainnya.
Di sisi lain, Sekretaris Komisi IV DPRD Karawang, Asep Syarifudin, menegaskan bahwa lembaganya akan segera mengambil tindakan.
“Komisi IV DPRD Karawang akan segera memanggil manajemen RS Permata Keluarga untuk meminta klarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan,” tegas Asep.
Baca juga:Mama, Aku Takut Disuntik: Trauma Si Kecil Tiara, Orang Tua Memohon Tolong ke Kang Dedi
Kasus ini mencuat setelah Indah Sari Dewi, ibu dari Tiara, mengungkap bahwa putrinya mengalami trauma mendalam usai menjalani perawatan di RS tersebut.
Dalam sebuah video rekaman keluarga, terlihat Tiara ditahan oleh empat tenaga medis saat proses pemasangan infus yang gagal berulang kali hingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah.