KARAWANG, JabarNet.com– Inovasi dalam pendidikan Al Qur’an terus dikembangkan. Termasuk untuk para kaum disabilitas. Sejak lama para ulama sudah mengembangkan Al Qur’an Braille untuk para penyandang tuna netra. Namun adakah Al Qur’an khusus bagi penyandang disabilitas tuna rungu atau tuli?
Setidaknya menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 di Indonesia ada lebih dari 4,9 juta jiwa penyandang disabilitas tuna rungu.
“Bila mengacu pada jumlah persentase umat Islam di Indonesia setidaknya ada lebih dari 4,5 juta penyandang disabilitas adalah muslim. Ini menjadi perhatian ESQ Kemanusiaan untuk menggagas kebutuhan khusus terutama dalam penyediaan fasilitas ibadah khususnya Al Qur’an dengan design khusus yang mudah difahami para penyandang disabilitas tuna rungu,” ujar Ketua Umum ESQ Kemanusiaan, Lea Sri Endari, Rabu (27/3).
Karenanya ESQ Kemanusiaan terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk merealisasikannya.
“Salahsatu mitra strategis kami dalam program wakaf Qur’an isyarat ini adalah Indonesia CARE,” ujar wanita yang akrab disapa Bunda Lea tersebut.
Dalam aksi bersama ESQ Kemanusiaan dengan Indonesia CARE di Karawang Jawa Barat, Senin (26/3) didistribusikan sebanyak 57 eksemplar Qur’an isyarat.
“Kami bersama Indonesia CARE menyalurkan Qur’an isyarat pertama di mulai dari Karawang. Ada dua titik penyaluran yaitu di SLB B-C Cahaya Bangsa Karawang dan kepada Komunitas Gerkatin (Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Karawang,” ujar team Program ESQ Kemanusiaan Mahathir Qadhafi disela-sela distribusi Qur’an Isyarat di SLB Cahaya Bangsa, Karawang (26/3).
Ia berharap sinergi bersama Indonesia CARE semakin memperluas informasi dan dukungan terhadap program Qur’an isyarat ini.
“Kami sudah melihat bagaimana Indonesia CARE dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan kepeduliannya selama ini bagi mereka yang termarginalisasi serta bagi para korban bencana di sejumlah daerah,” ungkapnya.
Merespon sinergi ini, penanggungjawab program Indonesia CARE, Mukhsin memastikan kegiatan ini akan berjalan terus.
“Kita tidak hanya memikirkan distribusi Qur’an isyaratnya saja tapi juga akan sinergi untuk melatih para tenaga pendidiknya agar dapat mengajarkan Qur’an isyarat ini ke semua penyandang disabilitas tuli. Terus kita akan perluas daya jangkaunya. Bagi yang ingin partisipasi bisa melalui rekening Indonesia CARE di BSI 7000-555-292 an Yayasan Indonesia Cepat’ Aktif Responsif Empati atau langsung ke menara 165 ESQ Kemanusiaan,” terang Mukhsin yang juga Direktur Operasional Indonesia CARE di sela-sela kegiatan.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia CARE Lukman Azis Kurniawan menyampaikan apresiasi yang besar atas kepercayaan ESQ kemanusiaan menggandeng Indonesia CARE dalam kampanye Qur’an Isyarat ini.
“Saat ini kami sudah mengkampanyekan melalui salahsatu platform digital global mitra Indonesia CARE yang berpusat di Malaysia ‘The Noor’ dalam mendukung kampanye wakaf Qur’an Isyarat. Qur’an isyarat yang di gagas ESQ Kemanusiaan ini adalah yang pertama bukan hanya di Indonesia tapi juga didunia. Karenanya kami tertarik mengawal program ini,” imbuhnya.
Salah satu penyandang disabilitas tuna rungu penerima Mushaf Al-Qur’an Isyarat bernama Abdul Syafiq Al Basit melalui ungkapan bahasa isyarat menyampaikan rasa haru dan terima kasih atas perhatian ESQ Kemanusiaan dan Indonesia CARE yang telah memberikan bantuan Al Qur’an isyarat tersebut.
Usai menerima bantuan Al Qur’an isyarat, kepala sekolah SLB Cahaya Bangsa Karawang, Abdul Rozak menyampaikan rasa syukur dan berharap bantuan dapat memudahkan para pendidik dalam mengajarkan Al Qur’an kepada para peserta didik tuli.
“Insya Allah bermanfaat dan jadi amal jariyah buat para pewakifnya,” imbuh Rozak.