KARAWANG, – Ketua umum LSM KPMP Kabupaten Karawang sesalkan dengan segudang permasalahan tenagakerja yang ada di kabupaten karawang sampai dengan detik ini sapruhnya belum bisa mendapatkan solusi dan manfaat buat warga pribumi karawang.
“Saya sebagai sosial control sangat prihatin, pertama yang sangat memprihatikan kondisi pemerintahan kita saat ini telah terjajah oleh perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan industri, sementara karawang secara nasional di banggakan dengan upah tertinggi di indonesia, dan menjadi kota industry terbesar, ternyata pengangguran nya juga besar,”ucap Ketua LSM KPMP Kabupaten Karawang Iwan Pitung mengatakan kepada kutipan.co.id saat berada di kantor LBH JMPH di Perumnas Telukjambe Timur, Kamis (20/6).
Iwan juga mengatakan, saya bingung posisi nya kok, kenapa ada salah satu perusahaan yang penerimaan tenagakerja nya tidak melaporkan ke Disnaker, dan Disnaker di abaikan, berarti ada apa ini?, nah saya lebih ga ngerti begitu teganya, kejadian diusirnya pejabat saat sidak ke perusahaan.
“Setelah kejadi itu, kok Pemerintah diam-diam saja, sungguh saya prihatin,”sambung Iwan.
Lanjut Iwan, yang kita inginkan semua kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten Karawang bagian untuk mengurangi pengguran, itu kita data, dan kita membantu kerjasama dengan Disnaker tanpa pamrih memasukan mereka kerja agar kelihatan bahwa Karawang ini pemerintah nya memperhatikan rakyat-rakyat kecil.
“Itu masalah nya, jadi semua tidak bisa di bayangkan,kenapa masalah tenagkerja seolah-olah tidak bisa di selesaikan, kenapa bisa begini, lah Kitakan prihatin sebagai sosial kontrol,”kata Iwan.
Nah lebih pahitnya tadi, begitu 4 hari yang lalu kita ngirim surat ke Bupati, begitu pukul 09.00 Wib kami datang, Pukul 09.30 kami tegur tidak ada perintah dari Bupati untuk siapa yang mewakili kita dari pihak pemerintah saat akan audensi masalah tenagakerja ini.
Malah kita diabaiakan dan dilihat sebelah mata, sebagai anak bangsa yang loyal terhadap masyarakat kecil, coba kita garis bawahi, maunya apa sih pemerintahan ini, loh kok sebagai kepala Disnaker tidak bisa menangani permasalahan di kawasan tapi kok masih dipertahankan jadi kepala dinas,? apa ga ada pilihan lain?.
Ucap Iwan, saat audensi Suroto berjanji akan menindak, saya akan lihat benar tidak dia menindak, yang kedua akan menyelesaikan pemintaan kita terkait permasalahan tenagakerja yang bisa di selesaikan melalui kecamatan.
Nah kita mau lihat dan kita mau tonton, jangan sampai yang selama ini setiap permasalahan audensi sudah di selesaikan, di selesaikan terus tapi buktinya tidak ada, sampai sekarang malah tidak ada fakta nya, kami tidak ingin begitu.
Karena kami bergerak benar-benar membela rakyat kecil mengamankan Karawang agar aman dan kondusif, ini belum saja masyarakat membludak, karena kenapa, banyangkan orang tenagakerja merekrut dari mana-mana, sementara warga Karawang yang tidak bekerja hanya diabaikan saja, lah ini belum saja masyarakat membludak.
jangan sampai ini membludak, kami bisa saja membuat bisikan bisikan, tapi kami ga mau, kami hanya ingin Karawang ini aman kondusif, ya saat ini kami kerjasama dengan JMPH tujuannya supaya paham dan jangan kita di lihat sebelah mata,”beber Iwan.
Iwan menambahkan, menurut saya Bupati harus mengganti Kepala Disnaker, kalau Bupati tidak mengganti kepal Disnaker berarti logikanya apa, ada apa dengan Pemkab?
Ada masyarakat kabupaten Karawang yang ingin bekerja tapi malah manfaatkan oleh oknum, dan oknum tersebut bisanya meminta uang, ada 3 juta sampai 12 juta, masyarakat itu sampai ada yang jual kambing, ada yang gade BPKB motor, dan ujung-ujungnya tidak di terima kerja.
Kenapa saya bilang begitu, salah satu nya korban termasuk keluarga saya, begitu prihatinnya saya, mau di bawa kemana bangsa ini, sementara gembar-gembor Karawang ini hebat, hebat dimana, UMR nasional tertinggi betul, tapi yang nikmatin siapa?,”timpal Iwan.
Kaluapun ada orang-orang yang bekerja di sini begitu setelah gajian di kirim ke daerah dia, yang berkembang daerah lain, sementara di kita, mohon maaf itu yang bikin saya prihatin.
“Nah kita harus bagaimana coba bayangkan, nah kalau tidak bergerak siapa lagi, apa kita abaikan saja seperti ini, jangan, ya tugas pokok sosial kontrol ya kita kontrol, tapi janjinya tadi saat audensi Kadisnaker pak Suroto dia akan bertindak tegas, dan berjanji akan menepati dan melaksanakan, “ya syukur-syukur dia melaksanakan,”.
Sekarang tuh kalau demo demo percuma, pertama saya tidak ingin anarkis, harusnya (dia/Kadisnaker-red) bersyukur kita selesaikan dengan audensi, dengan bicara langsung, kalau demo ujung ujung nya tidak ter-arah, saya tidak ingin berbuat rusuh, tapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat itu, saat ini moto kami cuman satu ingin Karawang ini aman dan kondusif,”pungkasnya(red).