KARAWANG, JabarNet.com- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang soft launching untuk poli eksekutif, ruang VVIP serta IGD.
Fitra Hergyana, Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Karawang memaparkan, sebelumnya telah melakukan transformasi dalam bidang pelayanan, keuangan, sumber daya manusia (SDM), infrastrukstur.
Ia memiliki harapan agar dapat berkembang sesuai dengan acuan pelayanan yang terbaik. Ia melanjutkan dalam 1 tahun 4 bulan telah membangun sistem yang layak untuk menjadi rumah sakit rujukan di tingkat provinsi.
“Kita sudah melakukan beberapa transformasi sebelumnya dan sekarang kita melakukan perkembangan infrastruktur yang ada. Saat ini alhamdulillah dalam satu tahun empat bulan kepemimpinan kami sudah membangun sistem yang layak dalam menjadi rumah sakit rujukan di Jawa Barat,” ujarnya.
Sementara Bupati Karawang Cellica Nurrachadia menyampaikan, untuk perkembangan RSUD telah mendapatkan bantuan dari beberapa CSR. Saat ini perkembangan infrastruktur telah terlihat.
Ia mengatakan, akan melakukan kerjasama dengan kementrian untuk pengembangan SDM. Hal ini bertujuan agar memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
“Alhamdulilllah keluarga besar RSUD telah mendapatkan bantuan dari CSR untuk perkembangan dan transformasi di rumah sakit. Hari ini infrastruktur sudah rapih dan bersih, untuk SDM dalam jangka pendek akan melakukan kerjasama dengan kementrian untuk pemberian beasiswa,
Selain itu, RSUD Karawang telah melakukan perkembangan IT dan Sistem Keuangan.
Kemudian untuk poli eksekutif merupakan pelayanan yang di luar dari pelayanan BPJS. Poli tersebut hanya memberikan 10 kasur untuk pasien. Ia memiliki harapan agar masyarakat tidak memiliki rasa takut untuk berobat di rumah sakit setelah adanya perubahan desaign yang menggunakan desaign butik rumah sakit.
“Subsidi silang kami ada renov poli eksekutif dan itu berbayar di luar dari pelayanan BPJS. Kapasitas yang diberikan hanya ada 10 bed,” tambahnya.
Saat ini pun pembangunan ruang IGD dan ruang rawat inap kritis telah memperoleh bantuan sebesar 80 milliar dari pemerintah provinsi. Target penyelesaian pembangunan akan dilakukan pada tahun 2023.
“Baru aja kita juga sedang membangun IGD dan ruang rawat inap kritis, ini 2023 akan selesai. Anggaran sudah ada dari Gubernur sebanyak 80 milliar sekian,” tutupnya.