HukrimJawa Barat

Humas Galuh Mas : Siapa Bilang Proyek Pemugaran Tanah Ulekan Tidak Ada Informasi Sebelumnya

Foto Kades Sukaharja Kec. Telukjambe Timur H. Ujang Kartiwa(kaos putih) Manager Humas Galuh Mas Tedjasuria(pakai kemeja)

KARAWANG, – Adanya kisruh tentang proyek pemugaran tanah dan jalan untuk proyek drainase milik perusahaan penyedia wahana permainan keluarga Fun & Fit Trampoline yang berada di area Galuh Mas dianggap warga tidak ada informasi sebelumnya, Kini Manager Humas Galuh Mas karawang angkat bicara.

“Terkait proyek pembuatan drainase itu dulu sudah ada komitmen dengan pihak manajeman galuh mas bersama warga, warga ingin mengalihkan aliran pembuangan air, lalu di survai bersama Kades dan membicarakannya dengan RT/RW setempat, yang rencana akan di buatkan jalan saluran, hal itu memang sudah lama, sebelum adanya pembangunan Trampoline ini,”ujar Manager Humas Galuh Mas Tedjasuria mengatakan kepada kutipan.co.id melalui sambunga telephonenya, Sabtu (26/5/19).

Tedja mengatakan, untuk pembuangan air yang dari babakan isam ke ulekan, nah itu tanah yang dipakai untuk drainase langsung ke sungai juga memang tanah milik galuh mas, beda bukan seperti yang di tuduhkan warga sebagai tanah liar.

Kalau mau jalan gorong-gorong di pakai untuk warga tidak bisa, karena warga sendiri tidak ada drainase yang cukup, hanya saja aliran drainase milik warga itu kecil tidak ada jalan saluran untuk air, jadi air itu keluar mengalir dari hasil pembobolan drainase milik galuh oleh warga.

Lalu kemudian air nya masuk ke area Galuh Mas, nah itu akan bahaya, nah akhirnya galuh sendiri buat solokan dan untuk melanjutkan solokan milik galuh itu sekarang masuk ke area Trampoline,”ucap Tedja.

Tedja Juga mengatakan, kalau warga bilang tidak ada informasi sebelumnya, nah ini dulu saya sudah ada komuniksi dengan Rt/Rw itu, silahkan tanya ke saja ke RT/RW, karena kita sudah ada komukasi sama mereka dulu.

Masalahnya seolah-olah ada tanda kutip bagi saya disini, seakan membuang air dari warga, kalau tidak di buatkan drainase itu sih tidak apa-apa, cuman nanti air itu akan timbul dan berdampak juga ke warga, makanya saya juga tidak tahu percis sistem nya seperti apa, nanti kita bahas dengan orang teknis dari manajemen Trampolinenya saja.

Tadi juga sudah koordinasi dengan Kades Sukaharja, nah supaya warga jelas, karena ini penangananya juga dari manajeman Tranpoline bukan pekerjaan Galuh Mas, dan manajemen Trampoline menurut informasi sebelum di mulai pekerjaan itu katanya sudah memberikan informasi melalui perwakilan manajemen trampoline dengan pa Boma kepada pihak perwakila warga atau Rt.

“Dan ia (Pa Boma) bilang sudah komunikasi dengan Rt, nah itu mah waullahhualam lah siapa yang benar, yang dikhawatirkan sudah koordinasi dengan Rt setempat, nah RT nya ini, tidak tahu jelas benar atau tidaknya seperti apa penyampaiannya ke warga,”jelas Tedja.

Lanjut Tedja, setelah itu terjadi konflik saya juga bilang ke para manajemen Trampoline untuk mengehentikam proyek itu, dan akhirnya mereka setuju dan mengikuti apa yang saya perintahkan, menunggu sampai ada kesepakatan musyawarah dengan warga dulu.

“Seteleh pihak manajemen Trampoline setuju dalam pemberhentian sementara proyek tersebut, yang pasti, agar tidak memperkeruh suasana, dan menjaga hal yang aneh-aneh di masyarakat itu akhirnya saya juga setuju kalau pekerjaan ini di hentikan dulu sementara oleh Kedas Sukaharja tersebut.

Pasalnya jalan yang di bongkar itu memang jalan milik Pemda, kan itu dulu asalnyanya jalan desa, lalu dialihkan jadi milik pemda, nah sebrang jalan itu yang berdekatan dengan saluran irigasi itu jalan milik galuh mas.

Jadi sebetulnya jalan itu bukan di rusak, jalan itu di bongkar karena di pakai untuk jalur drainase oleh pihak Trampoline yang nantinya akan di perbaiki kembali oleh pihak Trampoline, dan jalur drainase yang akan di buat itu juga akan di satukan dengan aliran airnya bersama warga setempat,”beber Tedja.

Tedja juga mengatakan, rencananya pihak galuh mas secepatnya akan memfasilitasi tempat untuk bermusyawarah para pihak antara lain, pihak warga dusun ulekan, pemerintah desa, pihak Trampoline dan manajemen galuh mas.

“Nah nantikan pada waktu musyawarah di gelar akan kita bahas semua, apa yang menjadi keberatan dari warga setempat, kalau ada keluhan akan terjadi banjir, nanti banjirnya dari mana, nanti juga akan ketahuan semua permsalahannya di lokasi tersebut,”pungkasnya(wan/red).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *