DaerahJawa Barat

20 Milyar Untuk Berantas Bank Emok Tak Diakomodir PEMKAB, Ketua Fraksi PKB DPRD Karawang Janji Akan Terus Kritisi Pemerintahan

Jajang Sulaeman, Anggota DPRD Karawang, fraksi PKB

Karawang,JabarNet.Com– Sebesar 20 Milyar anggaran untuk dapat dipinjam dengan cara mudah masyarakat Karawang yang sempat diajukan Praksi PKB DPRD Kabupaten Karawang tidak diakomodir di APBD tahun 2020. Ajuan sebesar itu merupakan upaya untuk memberantas Bank Emok yang dinilai dapat merugikan masyarakat di Karawang.

Ketua Praksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang Jajang Sulaeman mengaku kecewa atas sikap Bupati Karawang Cellica Nurachadiana yang enggan memasukan anggaran yang diajukannya kedalam anggaran di tahun 2020.

“Kita sangat kecewa dan prihatin atas sikap Bupati Cellica Nurachadiana kenapa ajuan kita tak diindahkan padahal ajuan itu dapat dirasakan langsumg manfaatnya, malah justru hal-hal yang tak dirasakan masyarakat kecilah yang malah dimasukan,” ujarnya saat diwawancarai awak media, usai menghadiri sidang Paripurna di gedung paripurna DPRD Kabupaten Karawang, Jumat (29/11/19).

Lebih lanjut Jajang juga mengatakan anggaran yang tak pro rakyat kecil malah dipriorotaskan seperti permodalan untuk PDAM, LKM dan BPR dengam total sekitar 17 Milyar.

“Beberapa kali kita menyampaikan dalam rapat badan anggaran (BANGGAR), rapat komisi menyampaiakan kita menolak anggaran untuk penyertaan modal PDAM 12 milyar, LKM 2,5 Milyar dan BPR 2,5 Milyar jadi total 17 Milyar, karena bagaimanapun ini tidak memberikan manfaat pada masyarakat kecil, yang seharusnya program di prioritaskan pada penanggulangan kemiskinan secara langsung, kemudian penanggulangan pengangguran,” katanya.

Masih menurut Jajang, anggaran itu tidak berguna untuk masyarakat yaang membutuhkan seperti dipedesaan, justru program seperti itu hanya dirasakan oleh masyarakat di perkotaan yang notabene sebenarnya mereka memiliki pendapatan berkecukupan.

” Program dan penyertaan modal semacam itu sebetulnya tidak berguna dan hanya dirasakan oleh kebanayak masyarakat di wilayah perkotaan dan mereka berpenghasilan cukup contoh seperti program MBR pada kenyataannya itu hanya dirasakan oleh masyarakat yg sebenarnya mempunyai penghasilan cukup, beda jika anggaran untuk pinjaman masyarakat dengan syarat mudah itu dapat di akses oleh masayarakat kecil yang betul membutuhkan, sehingga mereka tak lagi meminjam ke rentenir berkedok bank emok yang merugikan,” jelasnya.

Atas sikap Bupati itu, Jajang berjanji akan terus ngotot mengkritisi setiap kebijakan Cellica yang dinilai tak pro rakyat.

“Untuk kedepan Praksi PKB akan lebih ngotot mengkritisi kebijakan Bupati, akan ada hal-hal yg akan dilakukan PKB yg pasti hal-hal yg tak diinginkan oleh Cellica,” tandasnya (red).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *