DaerahJawa Barat

Zulfah Haifa Asal Karawang Wakili Indonesia di Universal Youth Leadership Summit 2025 Maldives

Zulfah Haifa Bersama Delegasi Negara lain di ajang internasional Universal Youth Leadership Summit (ULYS) 2025 yang berlangsung pada 4–6 Mei 2025 di Maafushi Island, Maldives

KARAWANG, JabarNet.com – Zulfah Haifa, pendiri BNET Academy asal Karawang, terpilih sebagai delegasi penuh (fully-funded delegate) mewakili Indonesia dalam ajang internasional Universal Youth Leadership Summit (ULYS) 2025 yang berlangsung pada 4–6 Mei 2025 di Maafushi Island, Maldives.

Forum ini mempertemukan pemuda-pemudi inspiratif dari lebih dari 30 negara, di antaranya Rusia, Islandia, Filipina, Vietnam, Inggris, dan Armenia. Mereka berdiskusi dan merumuskan solusi atas berbagai persoalan global yang dihadapi generasi muda saat ini.

Dalam kesempatan itu, Zulfah mengangkat isu pentingnya transformasi pendidikan vokasi di Indonesia agar selaras dengan kebutuhan industri. Ia menekankan perlunya jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, serta pentingnya membekali lulusan dengan keterampilan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Summit dibuka dengan sambutan dari para pimpinan Universal Youth Movement (UYM), yakni Ms. Shereen (Director), Mr. Riad (Executive Director), dan Dr. Mahendran (Advisor). Mereka mendorong peran aktif generasi muda dalam menciptakan dampak nyata di komunitas masing-masing.

Berbagai sesi interaktif digelar, mulai dari workshop, diskusi panel hingga simulasi tim lintas negara. Isu-isu strategis seperti pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), kemampuan komunikasi, serta penggunaan teknologi yang humanis menjadi sorotan utama.

Pada hari kedua, seluruh peserta mengikuti team building internasional yang mengasah keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Salah satu tantangan unik adalah melakukan wawancara langsung dengan warga lokal Maldives terkait budaya dan kehidupan sehari-hari.

Zulfah juga tampil dalam sesi group pitch presentation bertema “Unemployment Among Youth and Community Empowerment”. Ia mempresentasikan program pelatihan berbasis kebutuhan industri lokal untuk memberdayakan pemuda pengangguran. Presentasinya mendapat sambutan positif dari dewan juri maupun peserta lain.

Hari terakhir summit diisi dengan panel diskusi bertema sustainability education dan Youth Parliament. Setiap peserta memilih topik yang diminati, mulai dari kewirausahaan, pelestarian ekosistem laut, hingga kebijakan pemuda.

Dalam sesi budaya menjelang penutupan, Zulfah tampil mengenakan batik khas Indonesia dan membagikan cinderamata produk lokal. Ia juga turut tampil dalam pertunjukan budaya serta sesi Youth Parliament dengan durasi 15–30 menit mengenai pemberdayaan komunitas.

“Partisipasi di ULYS 2025 membuka pintu kolaborasi internasional yang sangat berarti. Ini menjadi momen penting untuk memperluas jejaring dan memperkuat agenda pendidikan vokasi Indonesia di tingkat global,” ujar Zulfah dalam sesi refleksi penutup.

Shares:

Related Posts