
KARAWANG, JabarNet.com – Fenomena perubahan kelamin secara alami kembali terjadi di Karawang. Raras Setia Murti (16), remaja asal Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, kini diketahui mengalami perubahan kelamin dari perempuan menjadi laki-laki.
Menurut keterangan sang kakek, Sarta, sejak lahir Raras diketahui berjenis kelamin perempuan. Namun seiring bertambahnya usia, perubahan fisik maupun biologis secara bertahap mengarah pada karakteristik laki-laki.
“Sejak kecil tinggal bersama saya, jadi saya tahu betul perubahan tubuhnya. Saat masih bayi, kelaminnya perempuan. Namun sejak usia lima tahun, muncul kelainan di organ kelaminnya,” ujar Sarta saat ditemui di rumahnya, Rabu (21/5/2025).
Ia menjelaskan, di usia tersebut, di sekitar labia mayor Raras mulai tumbuh organ menyerupai buah zakar. Seiring waktu, muncul pula batang zakar meski ukurannya belum seperti pria dewasa. Ciri fisik lain pun terlihat, seperti tumbuh jakun dan tidak munculnya payudara saat menginjak usia remaja.
“Sejak kecil dia berjilbab. Tapi setelah Lebaran 1446 Hijriah kemarin, dia lepas jilbab dan mulai bercukur seperti laki-laki,” tutur Sarta.
Tenaga fisik Raras pun disebut jauh lebih kuat dibandingkan anak perempuan pada umumnya. Guna memastikan kondisi medisnya, keluarga sempat membawanya ke RSUD Karawang. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Raras tidak memiliki rahim. Berdasarkan itu, pihak medis menyarankan agar Raras mulai menjalani hidup sebagai laki-laki.
Sejak saat itu, Raras mengganti namanya menjadi Ahmad Prasetyo dan mulai berpenampilan sebagai pria.
Kisah Ahmad Prasetyo menjadi viral setelah seorang pria mengunggah video ke media sosial dan meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk biaya operasi.
Pasalnya, meskipun telah mengalami perubahan kelamin, Ahmad masih buang air kecil melalui celah yang menyerupai vagina, bukan melalui batang zakar yang terbentuk.
Menanggapi viralnya kasus ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang langsung turun tangan.
“Kami sudah menurunkan tim untuk mengecek langsung kondisi anak tersebut,” ujar Kepala Dinkes Karawang, Endang Suryadi.
Menurut Endang, kondisi Ahmad merupakan kasus interseks, yaitu kelainan perkembangan organ kelamin yang menyebabkan seseorang memiliki ciri fisik campuran dari kedua jenis kelamin.
“Kondisi ini mirip kasus yang pernah terjadi di Bogor. Sejak kecil terlihat perempuan, namun seiring waktu hormon laki-laki menjadi dominan,” jelasnya.
Hingga kini, Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan medis lanjutan sebelum menentukan langkah penanganan selanjutnya, termasuk kemungkinan tindakan operasi.
“Apakah perlu tindakan medis atau operasi, akan kami kaji setelah hasil pemeriksaan lengkap,” tambah Endang.
Pihak RSUD Karawang menyampaikan bahwa Ahmad rencananya akan dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
“Rujukan ini untuk memastikan tindakan medis terbaik bagi pasien,” ujar Humas RSUD Karawang, Abdullah Lutfi