Karawang, JabarNet.com – Pasca melakukan MOU dengan dua perusahaan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, akan segera membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengasdengklok.
Wacana tersebut merupakan implementasi kerjasama dengan PT BCP dan PT Nikki dibidang infrastruktur, dari sejumlah bidang yang disepakati meliputi bidang kesehatan, pertanian, peternakan serta bidang lingkungan.
“Ini kesepakatan terkait insfrastruktur baik kesehatan, pertanian, perternakan, dan lingkungan, jadi ini adalah kesepahaman dengan PT.BCP, adapun dalam waktu dekat akan dibangun RSUD Rengasdengklok,” Ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang Asep Hazar, kepada JabarNet.com, Sabtu (25/07/20).
Dijelaskan Asep Hazar, rencana pembangunan RSUD Rengasdengklok diperkirakan akan memakan anggaran sebesar 300 miliar rupiah, namun dalam pelaksanaannya bukan berarti akan dikerjakan perusahaan tersebut, tapi harus melalui proses lelang lebih dulu.
“Untuk rencana dibangun itu tergantung proses tender yang dilakukan, ini hanya komitmen aja bahwa investor ingin membantu pemkab dalam pembangunan, ini baru nota kesepahaman aja dulu dengan PT.Nikki Four sedangkan PT.BCP investornya,” jelasnya.
Sementara masih ditempat yang sama Direktur Utama PT.Nikki Four Yuniati mengungkapkan latar belakang perusahaan yang dipimpinnya memilih Karawang sebagai tempat investasi, berkaitan dengan potensi dari beberapa sektor yang belum dan perlu dikembangkan.(Baca juga:Iklim Investasi di Tengah Pandemi, Pemkab Karawang Tandatangani MOU Dengan Dua Perusahaan
“Perusahaan kami memilih di karawang karena ada beberapa sektor yang belum dikembangkan, karena melihat diwilayah rengasdengklok belum adanya Rumah sakit serta perbatasan dengan bekasi, dan tadi pun kita sudah berkomunikasi dengan Bupati Karawang kebanyakan rumah sakit dikota,” terangnya.
Rencana pembangunan RSUD Rengasdengklok dijelaskan Yunita, karena Pemkab Karawang tidak memplotkan anggaran untuk kegiatan pembangunan, maka dari itu ia kerjasama yang ia ajukan untuk pembangunan itu dengan sistem BOT.
“Rencana kita kerjasama sistem BOT dan saat ini masih dalam pembahasan pengelolaan Rumahsakit, baru nota kesepahaman,” ungkapnya.
“Karena saya dengar bahwa pemerintah Daerah tidak ada di APBD, pemerintah menawarkan, dan ini sebagai awal pilot project, kita akan ambil dari kesehatan dulu karena memang ini lagi pandemi Covid-19, dan untuk kesepakatan sudah ditandangani antara PT.BCP dengan Pemkab Karawang,” timpal Yunita mengakhiri. (wan)