DaerahJawa Barat

Sekda Acep Motivasi ASN Untuk Semangat dan Bersyukur Dalam Bekerja Lewat Puisi

Sekda Kabupaten Karawang Drs.Acep Jamhuri Saat Memimpin Apel Pagi Senin (24/10/2022) di Plaza Pemkab Karawang

KARAWANG, JabarNet.com- Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kabupaten Karawang Drs Acep Jamhuri Pimpin apel pagi pada hari senin di plaza Pemda Karawang (24/10/2022).

Dalam kesempatan Sekda Acep memberikan pesan agar ASN dilingkungan Pemkab Karawang senantiasa selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan tetap kompak dalam kinerja.

” alhamdullillah hari ini kita diberikan sehat lahir bathin sehingga bisa mengikuti apel pagi dengan keadaan sehat walafiat, kita harus bersyukur masih bekerja dengan ada penghasilan, coba dibandingkan dengan yang tidak ada penghasilan,  jangan seperti kayak membathin,” Ucap Sekda Acep.

Melanjutkan arahannya, Sekda juga meminta ASN tetap kompak dalam bekerja saling berinteraksi untuk satu tujuan yaitu tercantum dalam RPJMD.

” kalau berbicara organisasi, organisasi itu kan satu wadah dimana saling bekerjasama, dan berinteraksi, tujuan organisasi itu ada tercantum dalam RPJMD dan RKPD, jadi kita harus sama semua, bagaiamana pencapaian tujuan bersama, bersinergi dengan tujuan Nasional, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga kebersamaan itu akan terbangun sesuai Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing” Tuturnya.

Baca juga :Sekda Acep Jamhuri Baca Puisi ; Hari Santri ; Resolusi Jihad

Sebelum mengakhiri arahan, Sekda Acep juga  yang kini lagi senang membaca puisi, dihadapan ASN bacakan puisi terbarunya berjudul ” Membathin Untuk Bekerja ” berikut isi puisinya :

Ombak laut disana berlomba mengecup bibir pantai.                                                                    Perahu kecil nelayan akan terhempas.
Gerimis membasahi pengemis.
Setia dalam penantian

Optimis dalam harapan demi sesuap nasi.  Pemulung mengais sampah jorok.
TKI bertarung demi hidup keluarga.
Petani menggantungkan hidup pada gabah yang murah harganya.

Pengamen menyanyi lagu asal-asalan diiringi gitar, kotak sabun, dan kecrekan.
Menggaet keterpaksaan sekeping receh.

Bathinku meronta terus meronta.
Secuil fenomena negeri Karawang.
Haruskah semua dipaksakan.
Jantungku berdetak sangat kencang memberi sinyal keadaan darurat.
Sebagai refleksi sabda-sabda alam dan lingkungan.

Adakah Saya, Kami, Kita, masih punya hati nurani.  Kuperiksa hati ini pasti masih eksis.
Mungkin nurani kita sama-sama sepi dalam perhatian.
Kita harus melakukan sesuatu, merancang dan mewujudkan semuanya dengan berdo’a dan bekerja.

Selesai baca puisi, apel pagi dilanjutkan dengan berdo’a. (red)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *