Foto Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr. Teni (kanan) Saat di Mintai Keterangan di Salah Satu Ruangan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Laporan : Andriawan
Garut, – Pihak Dinas Kesehatan Garut Jawa Barat masih menungu permohonan izin kesehatan terhadap sabun cuci piring yang di pesan oleh Presiden Jokowi Dodo kepada Eli Liawati, penggarajin sabun asal warga Banjarwangi Garut
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr. Teni mengatakan jumat sore(25/1/19).” pihak Dinas tak bisa melakukan jemput bola, karena sample sabun dan syarat kesehatan harus di bawa ke kantor Dinas.
Sedangkan untuk peracikan Sabun Cuci Piring dari Staf Dinas sendiri saat ini belum bisa melakukan penyuluhan,” ucapnya
Ia pun mengatakan,” recananya akan di lakukan penyuluhan dulu terhadap bahan baku pasar sabun yang di pakai, apakah berbahaya bagi kesehatan atau tidak,
Selain itu untuk izin kesehatannya pun juga belum terbit, salah satu syarat sabun yang akan di pakai oleh para konsumen harus ada izin kesehatan dari pihak Dinas Kesehatan,” jelasnya
Dalam keterangnya ia juga mengatakan,” Pihak Dinas sampai saat ini belum mengetahui bahan baku sabun tersebut, mengingat si pemohon belum mendatangi kantor Dinas, Jika syarat izin Kesehatan ini tidak di tempuh, maka bahaya yang tidak di ketahui nanti saat sabun di pakai akan jadi masalah besar.
“Biasanya izin dari balai Pom harus di tentukan oleh Produsen sabun, Hal itu menjadi syarat wajib Produsen untuk menjual produk agar aman di pakai oleh konsumen,” bebernya
Kini sabun cuci piring racikan warga Kecamatan Banjarwangi ramai di perbincangkan di masyarakat tanah air, hal ini karena sabun cuci piring racikan biasa, bisa di pesan presiden senilai 2 Miliar rupiah dengan jumlah pesanan 100.000 botol,” pungkasnya,”(adr).