KARAWANG, JabarNet.com- Rumah Sakit Hastien Karawang terus berkomitmen dalam meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak. Sebagai bagian dari upaya tersebut, rumah sakit ini mengadakan health talk bertema “Perdarahan Postpartum” serta pelatihan obstetri bagi bidan di Puskesmas Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang.
Menurut Anita Florensa Siburian, Business Development Manager RS Hastien Karawang, kegiatan ini menghadirkan dr. Aldi Firmansyah, Sp.OG, dokter spesialis kandungan dari RS Hastien Karawang, sebagai narasumber utama.
“Perdarahan postpartum (PPH) merupakan salah satu komplikasi serius setelah persalinan. Berdasarkan data WHO, kondisi ini menjadi penyebab sekitar 25% kematian ibu pasca melahirkan,” ujar Anita pada Selasa, 18 Februari 2025.
Dalam sesi pemaparan, dr. Aldi menjelaskan berbagai aspek terkait PPH, mulai dari penyebab, gejala, hingga langkah-langkah penanganannya.
“Beberapa faktor utama penyebab PPH meliputi kontraksi rahim yang lemah (atonia uteri), gangguan pembekuan darah, serta sisa plasenta yang tertahan atau mengalami robekan,” jelasnya.
Gejala PPH yang perlu diwaspadai antara lain perdarahan vagina yang tidak berhenti, penurunan tekanan darah, serta peningkatan detak jantung. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berujung pada syok hipovolemik, gagal ginjal akut, gangguan pernapasan, hingga kematian.
Sebagai langkah penanganan darurat, pemberian asam traneksamat dalam tiga jam pertama setelah melahirkan terbukti mampu mengurangi risiko kematian akibat PPH hingga 31%.
Selain itu, dr. Aldi menekankan pentingnya langkah pencegahan sejak awal kehamilan, seperti:
✅ Memeriksa kadar hemoglobin (Hb) sejak awal kehamilan.
✅ Melakukan pemeriksaan rutin pada usia kehamilan 28-30 minggu dan menjelang persalinan.
✅ Mewaspadai faktor risiko seperti anemia, riwayat operasi caesar, dan persalinan berulang.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap bidan di Karawang semakin siap dalam menangani kondisi darurat persalinan. Langkah ini diharapkan dapat membantu menekan angka kematian ibu akibat perdarahan postpartum,” pungkas Anita