
KARAWANG, JabarNet. com— Karawang, kota industri yang bergerak siang dan malam, menyimpan denyut kehidupan ribuan pekerja yang menopang roda ekonomi nasional. Namun di balik gemuruh mesin dan ritme kerja yang padat, ada keluhan yang kerap terabaikan: nyeri kronis.
Lebih dari sepertiga populasi dunia merasakan nyeri kronis, dan Karawang dengan lebih dari 40% penduduknya bekerja di sektor manufaktur, otomotif, dan elektronik (BPS 2023) menjadi ladang subur bagi masalah ini. Mulai dari pegal di punggung, lutut yang kaku, hingga cedera ringan yang tak kunjung pulih, banyak yang memilih bertahan dan menunda pengobatan.
Padahal, nyeri bukan sekadar rasa ia bisa mencuri produktivitas, membungkam harapan, dan diam-diam menggerus kualitas hidup.
Menyadari hal ini, RS Lira Medika Karawang mengambil langkah nyata. Pada 4 Juni 2025, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-11, rumah sakit ini meluncurkan program KABARI (Karawang Bebas Nyeri) dalam sebuah acara soft launching di CGV Technomart Karawang. Lebih dari sekadar seremoni, ini adalah awal dari ikhtiar besar: mengembalikan kehidupan tanpa rasa sakit.
Jalan Panjang Menuju Pemulihan
“Nyeri itu sering dianggap biasa, padahal bisa jadi awal dari kondisi yang serius. Kita ingin ubah pola pikir itu,” ujar dr. Ina, Supervisor Pelayanan Medis RS Lira Medika.
Melalui KABARI, RS Lira Medika mengusung empat pilar layanan: preventif, kuratif, rehabilitatif, dan edukatif-promotif.
Di pilar preventif, KABARI mengenalkan terapi injeksi sekretom sebuah pendekatan biologis dari sel punca untuk mencegah kerusakan jaringan otot dan sendi lebih lanjut.
“Sekretom ini semacam ‘perisai awal’ sebelum nyeri berkembang jadi parah,” jelasnya.
Sedangkan di ranah kuratif, RS Lira Medika menggunakan metode yang lebih modern dan tepat sasaran, seperti terapi PRP (Platelet Rich Plasma) dan radiofrekuensi ablasi teknik tanpa operasi untuk nyeri tulang belakang kronis. Semua terapi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien.
Namun, sebagus apa pun teknologi, pemulihan tak akan lengkap tanpa menyentuh sisi kemanusiaan.
Yuli (49), seorang ibu rumah tangga, mengetahui program KABARI dari grup senam. Sebagai pasien skrining di soft launching program, Yuli merasa lega setelah berkonsultasi dengan dokter, kini ia memiliki gambaran jelas mengenai penanganan nyeri yang dialaminya. Pengalaman Yuli ini menunjukkan bagaimana KABARI mulai menjangkau masyarakat luas.
Fisioterapi: Menyentuh Gerak, Menghidupkan Harapan
Di ruang fisioterapi, Sekar Meidya, fisioterapis muda yang penuh semangat, menerima pasien dari berbagai latar belakang seperti pekerja pabrik, ibu rumah tangga, hingga lansia.
“Durasi terapi itu sangat bergantung pada kondisi pasien. Usia, jenis aktivitas, konsistensi mengikuti terapi, semuanya memengaruhi,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, pasien lansia dengan radang sendi parah mungkin butuh waktu lebih lama dibanding anak muda dengan cedera serupa. Namun bukan hanya tentang waktu.
“Kalau setelah terapi pasien balik lagi ke kebiasaan lama tanpa peregangan atau pemanasan, nyeri bisa datang lagi,” katanya bijak.
Fisioterapi dan hidroterapi menjadi bagian penting dari pilar rehabilitatif KABARI. Dengan pendekatan individual, pasien diajak aktif dalam proses pemulihan, bukan sekadar menerima pengobatan.
“Kami ingin mereka sadar, tubuh mereka berharga,” ucap Sekar.
Mengubah Cara Pandang Masyarakat
Di balik strategi medis yang canggih, ada tujuan yang lebih besar: mengubah cara pandang masyarakat terhadap nyeri. Program edukatif-promotif KABARI menyasar komunitas industri dan masyarakat umum lewat seminar, konseling, hingga sesi edukasi langsung.
Menurut Tommy Adriansyah, Manajer Marketing dan Komunikasi RS Lira Medika, pendekatan ini penting agar masyarakat tidak lagi menunggu rasa sakit menjadi parah sebelum mencari pertolongan.
“Kami ingin masyarakat Karawang tidak menormalisasi nyeri. Nyeri bukan nasib, itu sinyal tubuh yang harus didengar,” tegasnya.
Dengan menggandeng dunia industri jantung aktivitas Karawang KABARI membangun jembatan antara dunia kerja dan kesehatan. Sebab, produktivitas tanpa kesehatan hanya akan jadi beban jangka panjang.
Lebih dari Sekadar Layanan
KABARI hadir bukan sebagai pelengkap, tapi sebagai pelopor perubahan. Di tengah sistem kesehatan yang kerap reaktif, program ini memilih untuk proaktif mencegah sebelum mengobati, memulihkan secara menyeluruh, dan memberdayakan masyarakat agar tidak takut terhadap rasa sakit.
Dibangun dengan dukungan tenaga medis profesional dan teknologi mutakhir, layanan KABARI mencakup konsultasi spesialis, tindakan medis modern, hingga program pemulihan yang personal. Semua demi satu tujuan: mengembalikan harapan.
Harapan Baru dari Sudut Rumah Sakit
Di ujung lorong rumah sakit, seorang pasien keluar dari ruang terapi sambil tersenyum lega. Bukan karena nyerinya hilang seketika, tapi karena ia tahu: ada harapan. Ada tempat yang memahami bahwa nyeri bukan sekadar angka di skala 1 sampai 10, tapi cerita hidup yang layak diperjuangkan.
KABARI bukan hanya sekedar program. Ia adalah semangat setiap orang di Karawang yang punya hak untuk hidup tanpa nyeri, dan bahwa rumah sakit tak hanya tempat pengobatan, tapi tempat memulihkan martabat manusia.
Melalui KABARI, RS Lira Medika mengukuhkan posisinya sebagai mitra terdepan dalam menjaga kesehatan dan produktivitas masyarakat Karawang, memastikan bahwa setiap langkah menuju masa depan dapat dilalui tanpa beban nyeri.
Laporan: Syadhilah Siti Maemunah