DaerahJawa Barat

Pemkab Karawang Luncurkan Program “Karawang Nyaah Ka Kolot”, Begini Kata Bupati Aep

KARAWANG, JabarNet.com – Pemerintah Kabupaten Karawang resmi meluncurkan program sosial bertajuk Karawang Nyaah Ka Kolot, sebagai bentuk kepedulian Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap para lanjut usia (lansia) yang membutuhkan.

Peluncuran program berlangsung di Plaza Pemda Karawang dan dipimpin langsung oleh Bupati Karawang, Aep Syaepuloh.

“Hari ini kita melaksanakan launching Program Karawang Nyaah Ka Kolot,” ujar Bupati Aep dalam sambutannya.

Program ini merupakan tindak lanjut dari hasil koordinasi bersama Gubernur Jawa Barat dalam pertemuan daring dengan kepala daerah dari 27 kabupaten/kota beberapa waktu lalu. Pemkab Karawang kemudian menyepakati untuk menyesuaikan program tersebut dengan kearifan lokal dan dinamika wilayah, hingga lahirlah nama “Nyaah Ka Kolot” yang berarti “sayang kepada orang tua” dalam Bahasa Sunda.

Menurut Bupati Aep, program ini difokuskan kepada lansia yang belum pernah menerima bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta lansia yang masuk kategori miskin ekstrem.

“Besar harapan kami, meskipun sedikit, para ASN bisa memberikan keringanan bagi para kolot-kolot (orang tua) di Karawang,” ucapnya.

Program ini telah melalui proses pendataan oleh Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dengan total penerima bantuan mencapai sekitar 600 orang lansia.

“Pendataan kami lakukan bersama Dinsos, DPMD, dan Pak Sekda. Jumlahnya sekitar 600 lansia,” jelas Bupati.

Bantuan akan diberikan setiap bulan dan bersifat sukarela dari para ASN. Bentuk bantuan dapat berupa uang tunai tanpa nominal tetap, atau dalam bentuk sembako seperti beras, minyak goreng, gula, susu, dan makanan siap saji lainnya.

“Karena sifatnya sukarela, kami sarankan bantuannya dalam bentuk sembako. Misalnya seperti yang kami berikan hari ini—beras, minyak, sarden, gula, dan susu,” tambahnya.

Bupati Aep berharap program ini dapat membangun rasa empati dan kepedulian sosial di kalangan ASN. Ia juga menyampaikan bahwa meskipun sudah ada program serupa melalui Baznas, namun belum semua lansia dapat terjangkau bantuan.

“Sebenarnya program ini sudah ada melalui pemotongan gaji ASN untuk Baznas, tapi faktanya masih banyak yang belum tersentuh. Karenanya, inisiatif ini menjadi penting untuk diperluas,” tegasnya.

Dengan adanya Karawang Nyaah Ka Kolot, Pemkab Karawang berharap tidak ada lagi lansia yang terabaikan dan seluruh elemen pemerintah daerah semakin terlibat aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya para lansia.

Shares:

Related Posts