DaerahJawa Barat

Komisi III DPRD Karawang Siap Inspeksi Irigasi Karanggelam, Soroti Masalah Sampah

KARAWANG, JabarNet.com – Komisi III DPRD Karawang berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Irigasi Karanggelam di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. Rencana ini muncul setelah saluran irigasi tersebut dipenuhi sampah kiriman yang terbawa air hujan pada Rabu, 26 Februari 2025.

“Kami dari Komisi III bersama DLHK dan PUPR berencana mengecek langsung kondisi di Karanggelam,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Karawang, Kaemin Komarudin, pada Jumat siang, 28 Februari 2025.

Politisi dari Partai Gerindra itu menyayangkan semakin buruknya pengelolaan sampah di Karawang serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

“Seberapa baik pun upaya pemerintah dalam menangani sampah, kalau masyarakatnya tidak memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan, semuanya akan sia-sia,” tegas Kaemin.

Menurutnya, persoalan sampah di Karawang bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat.

“Sebanyak apa pun peralatan canggih yang dimiliki DLHK dan Dinas PUPR, kalau masyarakat tidak peduli untuk menjaga kebersihan, maka masalah ini tidak akan pernah selesai,” tambahnya.

Sampah Kiriman, Masalah Berulang di Irigasi Karanggelam

Sementara itu, Camat Cikampek, Usep Supriatna, menjelaskan bahwa sampah yang memenuhi aliran irigasi Karanggelam merupakan sampah kiriman dari berbagai wilayah.

“Dugaan kami, sampah ini berasal dari aliran sungai di Cikampek Timur, Cikampek Selatan, Cikampek Pusaka, Kamojing, bahkan dari luar Karawang seperti Cikopo dan Cinangka di Purwakarta. Sampah ini terbawa arus saat hujan deras, kemudian menumpuk di bendungan,” terang Usep.

Menurutnya, kejadian ini bukan kali pertama terjadi, melainkan peristiwa yang berulang.

“Dua tahun lalu, situasi serupa sempat terjadi, namun kali ini jumlah sampah yang menumpuk jauh lebih banyak dibanding sebelumnya,” tambahnya.

Usep mengungkapkan bahwa volume sampah yang mengendap di aliran sungai Karanggelam diperkirakan mencapai dua ton.

“Dua tahun lalu, kami butuh lima hari untuk membersihkan sampah dengan mengerahkan 10 truk sampah per hari ke Jalupang,” jelasnya.

Saat ini, sudah ada lima truk sampah yang berhasil mengangkut sebagian sampah dari lokasi tersebut.

“Namun, karena kondisi jalan yang licin dan berisiko, sampah itu belum bisa langsung diangkut ke Jalupang,” tutup Usep.

Shares:

Related Posts