KARAWANG, JabarNet.com – Hari Raya Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.
Sekitar 30 hari ke depan, umat Islam akan menyambut hari besar ini dengan penuh khidmat. Meski masih cukup waktu, sejumlah sunnah dan amalan penting dalam pelaksanaan Idul Adha perlu diketahui dan dipersiapkan sejak dini, termasuk waktu pelaksanaan Shalat Idul Adha.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang, KH Tajudin Nur, menyampaikan beberapa tips dan anjuran bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah di Hari Raya Idul Adha.
“Pertama, waktu pelaksanaan Shalat Idul Adha lebih pagi dibandingkan Shalat Idul Fitri. Hal ini dikarenakan setelahnya ada ibadah penting lainnya yaitu penyembelihan hewan kurban. Maka pelaksanaan shalat harus dilakukan lebih awal agar proses kurban dapat segera dilaksanakan,” ujarnya.
KH Tajudin juga menjelaskan perbedaan lainnya antara Idul Adha dan Idul Fitri.
“Kalau Idul Fitri, kita dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat. Sedangkan pada Idul Adha, kita tidak makan terlebih dahulu karena akan makan dari hasil penyembelihan kurban. Jadi waktunya pun lebih pagi,” jelasnya.
Takbir juga memiliki perbedaan antara kedua hari raya tersebut. Jika takbir Idul Fitri hanya dilantunkan hingga waktu shalat Ied, maka takbir pada Idul Adha dilanjutkan hingga tanggal 13 Dzulhijjah setelah waktu Ashar.
Dalam hal adab dan sunnah sebelum berangkat ke tempat shalat, KH Tajudin menyarankan agar umat Muslim memperhatikan beberapa hal.
“Dianjurkan memakai pakaian terbaik dan bersih. Lalu saat berangkat ke tempat shalat, usahakan berjalan kaki jika memungkinkan dan menempuh rute berbeda saat pulang. Selain itu, sepanjang jalan disunnahkan untuk memperbanyak takbir dan dzikir,” tambahnya.
“Dengan memahami sunnah dan adab pelaksanaan Idul Adha, kami berharap umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih sempurna dan penuh keberkahan,”tandasnya.
